PORTAL KALTENG - beberapa waktu lalu jagat sosial media dihebohkan dengan kabar kasus polisi yang saling baku tembak.
Baku tembak tersebut berhasil menewaskan satu anggota kepolisian yang bernama Brigadir Joshua atau Brigadir J.
Usut punya usut, dalang dari penembakan yang terjadi antara anggota kepolisian itu hingga sekarang belum ditemukan.
Baca Juga: Link Download WhatsApp GB IOS For Android, Sensasi Menggunakan WA Seperti di iPhone
Sebenarnya awal dari kabar kematiannya, jenazah Brigadir J sudah di autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Brigadir J.
Karena menurut penelusuran jejak digital, sebelum kematiannya, Brigadir J sebelumnya nampak sehat saat menghadiri pertemuan bersama anggota lainnya.
Namun, baru-baru ini orang tua Brigadir J baru saja mendesak untuk kembali autopsi ulang jenazah dari Brigadir J.
Hal itu dikarenakan keluarga Brigadir J merasakan ada yang janggal dengan autopsi pertama yang dilakukan pada jenazah Brigadir J.
Akhirnya autopsi ulang pada jenazah Brigadir J menghasilkan suatu fakta yang terungkap, dan sekarang telah memasuki babak baru.
Hasil autopsi ulang pada Rabu, 27 Juli 2022 lalu menunjukkan perbedaan yang signifikan dari autopsi ulang sebelumnya.
Berikut perbedaan yang terlihat dari autopsi ulang jenazah Brigadir J yang dianggap sangat berbeda dengan sebelumnya.
1. Ditemukan adanya perekat semacam penempelan lem di bagian kepala. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menemukan ada lubang disondek (ditusuk). Fakta paling mengejutkannya ternyata, lubang itu tembus ke mata dan hidung. Diduga terkena tembakan dari belakang sampai menembus ke hidung.
Baca Juga: Prediksi Persebaya Surabaya vs Persita Tanggerang, Head to Head hingga Susunan Pemain
2. Ditemukan retakan dibagian tengkorak enam. Retakan tersebut diduga karena tembakan.
3. Tim Forensik membuka bagian perut dan menemukan otaknya pindah kebagian perut.
4. Ditemukan retakan-retakan dari leher mengarah ke bibir.
5. Terdapat luka terbuka dibagian bahu dengan daging hampir terkelupas.
6. Lengan dibagian bawah patah, penyebabnya belum disimpulkan oleh dokter forensik.
7. Ditemukan patahan-patahan jari disekitar kuku jari kelingking dan jari manis.
8. Ditemukan memar dipunggung.
9. Ditemukan memar di kaki sebelah kiri.
10. Ditemukan lubang di pergelangan kaki kiri bawah.
11. Ditemukan empat lubang didada, diduga bekas tembakan.
Hasil dari autopsi ulang jenazah Brigadir J ini membuat warganet berspekulasi terkait mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Spekulasi bahwa Brigadir J sebelum kematiannya sempat mengalami penganiayaan pun menjadi muncul ke publik.
Bahkan dokter forensik yang terlibat pada autopsi pertama jenazah Brigadir J dituding telah menjalani kongkalingkong atau persekongkolan dengan para jendral di tempat autopsi pertama jenazah Brigadir J.
Autopsi ulang Brigadir Yosua dilakukan oleh Tim Forensik di RSUD Sungai Bahar, Jambi.
Setelah melakukan autopsi ulang, jenazah Brigadir J kembali dimakamkan oleh kedinasan polri.***