Media Sosial Jadi Faktor Gen Z dan Milenial Jadi Generasi Paling ‘Depresi’

- 10 Oktober 2022, 21:47 WIB
Pengaruh media sosial bagi kesehatan mental.
Pengaruh media sosial bagi kesehatan mental. /Earth.com

Akan tetapi, seperti kebanyakan generalisasi, ada kontradiksi dalam profil generasi. Generasi milenial cenderung berpikiran terbuka, sadar lingkungan, memiliki keyakinan bahwa mereka dapat membuat perbedaan positif di dunia, dan suka mencari pengalaman baru.

Selanjutnya, menurut Jean Twenge, seorang profesor psikologi di San Diego State University, media sosial menjadi faktor penting lainnya yang mempengaruhi kecemasan yang melanda Gen Z.

Dalam sebuah artikel di The Atlantic yang berjudul "Have Smartphones Destroyed a Generation?", ia berpendapat bahwa smartphone telah secara radikal mengubah sifat interaksi sosial, dan akibatnya kesehatan mental.

Baca juga: Mengapa Orang Memakai Baju Hitam Saat Berkabung?

 

Memperhatikan bahwa tingkat depresi dan bunuh diri remaja telah meroket sejak tahun 2011, ia mengklaim bahwa tidak berlebihan untuk menggambarkan iGen (istilah alternatif untuk Gen Z) sebagai generasi yang berada di ambang krisis kesehatan mental terburuk dalam beberapa dekade. Sebagian besar kerusakan ini dapat ditelusuri dari ponsel mereka.

"Remaja iGen memiliki lebih banyak waktu luang daripada remaja Gen X, bukan kurang," tulisnya. "Jadi apa yang mereka lakukan dengan semua waktu itu? Mereka berinteraksi lewat telepon, di kamar, sendirian, dan lama kelamaan tertekan."

Sebuah survei dari National Institute on Drug Abuse juga menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk beraktivitas di media sosial, sekitar empat jam di AS dan tiga jam di Kanada, cenderung untuk tidak bahagia.

"(Para kaum muda) jauh lebih terhubung dengan orang-orang di luar Kanada dan lingkungan lokal mereka sendiri, atau terhubung secara virtual," kata Strohschein. "Sisi negatifnya adalah mereka terisolasi secara sosial di komunitas lokal mereka."

Isolasi itu mungkin secara serius menghambat kepercayaan diri sosial mereka. Pada akhirnya, kedua generasi mungkin akan baik-baik saja, kecemasan yang tidak proporsional tidak lebih dari gejala yang tak terelakkan dari pergeseran budaya dan teknologi seismik.

Halaman:

Editor: Reni Nurari

Sumber: University of Alberta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x