Network
PORTAL KALTENG - Pasca gempa Cianjur yang menelan ratusan korban jiwa, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan.
Kepala BNPB ini hadir mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy melakukan tinjauan pascagempa Cianjur M5.6 kebeberapa lokasi terdampak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa 22 September 2022.
Suharyanto menyampaikan, pemerintah melakukan pendataan dan akan membangun rumah bagi warga terdampak terlebih rumah yang rusak berat akan dibangun kembali.
Baca Juga: Update Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal Dunia, 681 Rumah di Sukabumi Rusak
"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat akan diganti oleh pemerintah, begitu tanggap darurat selesai masuk tahap tehabilitasi dan rekonstruksi," ungkap Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Bupati Cianjur.
"Setelah itu baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," lanjutnya seperti yang dilansir melalui situs resmi BNPB.
Selain itu juga akan dilakukan perbaikan terhadap infrastruktur pendukung lainnya dimana pemerintah tetap memberikan dukungan penuh.
"Sarana-sarana lain seperti pendidikan, masjid dan madrasah yang rusak, akan dibantu oleh kementerian terkait," lanjutnya.
Guna mempercepat penanganan bencana, BNPB hari ini menempatkan satu buah helikopter dan dana siap pakai sebesar 1.5 miliar rupiah serta bantuan logistik senilai 500 juta rupiah.
"Untuk desa terisolir selain membuka jalan dari darat, juga disiapkan satu heli untuk distribusi logistik," tutur Suharyanti.
BNPB saat ini membuka call center yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait penanganan gempa Cianjur.
"Apabila ada masyarkat yang ingin tahu kondisi keluarganya yang terkena gempa, bisa menghubungi call center 117 untuk BNPB dan nanti akan terhubung pada posko yang didirikani posko di Cianjur, sehingga semua informasi semua berasal dari posko," tutup Suharyanto.***
