Virus Varian Omicron Makin Merajalela, Ini Gejalanya yang Perlu Diwaspadai!

- 6 Februari 2022, 08:19 WIB
Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/geralt

PORTALKALTENG - Virus Corona varian Omicron semakin hari semakin merajalela di Tanah Air kita, Indonesia tercinta ini.

Virus Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian virus Corona sebelumnya.

Di Indonesia, pergerakan Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021 lalu.

Baca Juga: Lirik Lagu Child - Mark NCT Alias Mark Lee yang Sedang Trending

WHO atau disebut World Health Organization menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.

“Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529.

Baca Juga: Profil Umay Shahab, Sutradara Film Ku Kira Kau Rumah

Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021,” penjelasan WHO.

Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya sangat mengkhawatirkan.

WHO menjelaskan bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan Variant of Concern atau VOC lainnya.

Oleh karena itu, WHO mengungkapkan tes ini dapat digunakan sebagai penanda untuk varian Omicron sambil menunggu hasil dari sekuensing (metode untuk mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-Cov 2).

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata di Indonesia Ini Tidak Kalah Indah dan Unik Dari yang Ada Di luar Negeri

“Dengan menggunakan pendekatan ini, varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan,”jelasnya.

Karenanya, berdasarkan bukti-bukti yang sudah ada, WHO menetapkan varian Omicron sebagai VOC.

VOC diartikan sebagai varian virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.

Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC.

Dengan demikian, WHO meminta agar negara-negara untuk meningkatkan upaya pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami varian SARS-CoV-2 yang beredar.

“Individu diingatkan untuk mengurangi risiko COVID-19, termasuk kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang terbukti seperti mengenakan masker yang pas, kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari ruang ramai, dan mendapatkan vaksinasi,” tegas WHO.

Baca Juga: Rekomendasi Drama Korea Bertema Zombie Terbaik Sepanjang Masa

Dikutip portalkalteng.com dari laman foxnews.com tentang gejala yang terjadi, saat terjangkit virus varian Omicron diantaranya sebagai berikut:

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gejala tersebut termasuk demam atau kedinginan.

Batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau nyeri tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau baru, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual, muntah dan diare.***

 

Editor: Febbri Yanto Susanto

Sumber: foxnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah