Pihak TGIPF mendapat temuan bahwa akses anak tangga di Stadion Kanjuruhan, Malang tidak ideal untuk kondisi ramai. Merujuk pada safety disiplne, Nugroho menyoroti standar anak tangga di lokasi.
"Anak tangga ini kalau secara normatif di dalam safety discipline, ketinggian 18 cm lebar tapak 30 cm ini tadi antara lebar tapak dan ketinggian sama rata-rata mendekati 30 cm. Intinya kalau dengan ketinggian normal tadi tinggi 18 dan lebar tapak 30 ini kita berlari turun, berlari naik itu tidak ada kemungkinan jatuh," ucap Nugroho.
"Lebar anak tangga itu juga tidak terlalu ideal untuk kondisi ramai, karena harus ada railing. Railing untuk pegangan. Railing ini juga sangat tidak terawat, dengan stampit desakan yang luar biasa akhirnya railing-nya patah dan ikut melukai korban," lanjutnya.
Kengerian dalam Rekaman CCTV Pintu 13
TGIPF juga mengungkapkan hasil analisa CCTV di pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Ia menceritakan detik-detik korban tertumpuk dan tewas terekam jelas dalam kamera.
"Mengerikan sekali. Situasinya pintu terbuka tapi sangat kecil yang itu seharusnya pintu untuk masuk, tapi terpaksa menjadi pintu keluar. Orang itu berebut keluar, sementara sebagian sudah pingsan, terhimpit, terinjak karena efek dari gas air mata. Jadi ya miris sekali. Saya melihat detik-detik beberapa penonton tertumpuk dan meregang nyawa," ucap Nugroho. ***