Network
PORTAL KALTENG - Kondisi banjir sudah mulai terpantau sejak Minggu 9 Oktober 2022 di beberapa desa di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Hujan dengan intensitas tinggi kurang lebih selama 3 jam menyebabkan luapan Sei. Delang, Sei. Magin dan Sei. Lamandau di Kalimantan Tengah.
Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau di daerah rawan banjir pasca hujan dengan intensitas tinggi tersebut disampaikan melalui account instagram resmi nya.
Baca Juga: KARA Comeback untuk Merayakan Hari Debut Ke-15! Penggemr Tak Sabar Menantikan, Catat Jadwal Rilisnya
Di DesaTanjung Beringin, Cuhai, Sungai Tuat nampak ketinggian air sudah berangsur-angsur surut dan Jalan Trans Kalimantan sudah bisa dilalui kendaran R2 dan R4.
Kemudian pada Jumat 14 Oktober 2022 BPBD Lamandau melakukan evakuasi banjir di Desa Kujan dan di Dalan Kota Nanga Bulik.
Selain itu BPBD Lamandau juga ruting mengupdate ketinggian permukaan air di DAS Lamandau yang terpantau naik secara perlahan setiap harinya.
Baca Juga: Lee Sang Yeob dan Kim So Hye Dikonfrimasi Bintangi Drama ‘Pure Boxer’
Pada update terakhir dari account instagram @bpbdkabupatenlamandau Selasa 18 Oktober 2022 pada STA. Pantau Dermaga Batu Bisa masih dilevel "Darurat Banjir"
Sedangkan ketinggian permukaan air di DAS Lamandau terpantau mengalami kenaikan 1 cm dibandingkan malam 17 Oktober 2022.
Selain di kabupaten Lamandau, banjir juga terjadi di kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Beredar Rumor Rain Selingkuh dengan Wanita Golf Profesional, Agensi Tindaklanjuti Proses Hukum
Banjir terjadi tepatnya di Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu dan Desa Tumbang Sangai Kecamatan Telaga Antang.
Saat ini ada sembilan kabupaten/kota di Kalteng yang terkena musibah banjir di Kalimantan Tengah, kesembilan wilayah tersebut yaitu :
Kabupaten Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, Pulang Pisau, dan Barito Utara.
Baca Juga: Dilaporkan Ravn ONEUS Selingkuh dan Bicara Kasar, Agensi Angkat Bicara dan Berikan Pernyataan
Sedangkan total wilayah yang terdampak 35 kecamatan, 184 desa/kelurahan, 16.424 kepala keluarga, 47.136 jiwa, dan pengungsi 61 kepala keluarga, dan 235 jiwa.
“Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung mulai hari ini, 17 Oktober 2022, selama 21 hari ke depan, dan akan dilakukan evaluasi sesuai kondisi di lapangan,” ungkap Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo.***
