PORTAL KALTENG - Sebelumnya ada wacana penghapusan gas LPG bersubsidi dan diganti kompor listrik namun dibatalkan, hal tersebut sempat membuat gas elpiji 3 kg langka di kota Palangkaraya.
Usai pembatalan konversi gas elpiji bersubsidi 3 kilogram atau biasa disebut tabung gas melon di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah kini melonjak.
Harga LPG tabung gas melon bahkan menembus hingga Rp 60 ribu per tabung yang menjadi perhatian serius Wali Kota Palangkaraya, Fairid Naparin.
Baca Juga: TGIPF Pastikan Akan Laporkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Pekan Ini
Fairid menilai, harga gas elpiji 3 kg yang mencapai Rp 60 ribu per tabung tersebut, sudah diluar logika karna besarnya kenaikan harga.
“Itu harga di luar logika. Kalau harganya Rp 22-25 ribu masih normal. Tapi sekarang ada kenaikan Rp 40 ribu yang artinya naik dua kali lipat, tentu kita sesalkan,” ujar Fairid Naparin pada Selasa 11 Oktober 2022.
Menindaklanjuti temuan tersebut Fairid menyampaikan jika pihaknya telah membentuk satuan tugas khusus untuk mengawasi distribusi gas tabung melon bersubsidi tersebut.
Baca Juga: Elon Musk Bantah Tudingan Dirinya Bertemu Putin Soal Penggunaan Senjata Nuklir ke Ukraina
Wali Kota Palangkaraya ini juga menyampaikan dari informasi yang ia dapat, kuota elpiji 3 kg itu ada kecenderungan tidak berkesesuaian di tingkat pedagang.