Harga LPG Tabung Gas Melon Naik 2 Kali Lipat, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin Bentuk Satgas Khusus

- 13 Oktober 2022, 11:04 WIB
Wali Kota Palangkaraya akan tindak tegas siapapun yang menjual gas 3 kg diatas HET
Wali Kota Palangkaraya akan tindak tegas siapapun yang menjual gas 3 kg diatas HET /Instagram @kominfoplk

PORTAL KALTENG - Sebelumnya ada wacana penghapusan gas LPG bersubsidi dan diganti kompor listrik namun dibatalkan, hal tersebut sempat membuat gas elpiji 3 kg langka di kota Palangkaraya.

Usai pembatalan konversi gas elpiji bersubsidi 3 kilogram atau biasa disebut tabung gas melon di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah kini melonjak.

Harga LPG tabung gas melon bahkan menembus hingga Rp 60 ribu per tabung yang menjadi perhatian serius Wali Kota Palangkaraya, Fairid Naparin.

Baca Juga: TGIPF Pastikan Akan Laporkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Pekan Ini

Fairid menilai, harga gas elpiji 3 kg yang mencapai Rp 60 ribu per tabung tersebut, sudah diluar logika karna besarnya kenaikan harga.

“Itu harga di luar logika. Kalau harganya Rp 22-25 ribu masih normal. Tapi sekarang ada kenaikan Rp 40 ribu yang artinya naik dua kali lipat, tentu kita sesalkan,” ujar Fairid Naparin pada Selasa 11 Oktober 2022.

Menindaklanjuti temuan tersebut Fairid menyampaikan jika pihaknya telah membentuk satuan tugas khusus untuk mengawasi distribusi gas tabung melon bersubsidi tersebut.

Baca Juga: Elon Musk Bantah Tudingan Dirinya Bertemu Putin Soal Penggunaan Senjata Nuklir ke Ukraina

Wali Kota Palangkaraya ini juga menyampaikan dari informasi yang  ia dapat, kuota elpiji 3 kg itu ada kecenderungan tidak berkesesuaian di tingkat pedagang.

“Saya ada menanyakan pedagang, bahwa ada ketidaksesuaian kuota epliji. Biasanya pedagang mendapat jatahnya 2.100 tabung, namun hanya menerima 1.300 tabung. Nah, ini menunjukkan ada kekurangan kuotanya,” ungkap Fairid.

Alhasil ia memperingatkan para agen, pangkalan hinggal pengecer elpiji agar menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp22 ribu.

Baca Juga: Spesifikasi IRIS T, Sistem Pertahanan Udara Ukraina Bantuan dari Jerman Siap Amankan Langit Kyiv dari Rusia

“Kepada agen dan pangkalan elpiji saya ingatkan agar menjual dengan harga sesuai HET, dan pengecer harus diawasi oleh agen dan pangkalan itu sendiri,” tegasnya.

“Kita berhitung saja, dari harga Rp22 ribu, kenaikan harga BBM berapa? Kok sampai Rp 40-60 ribu. Kita berhitung saja di luar logika,” imbuhnya.

Untuk mengatasi persoalan kenaikan harga LPG ini pemerintah kota Palangka Raya bersama Forkompinda akan gencar melakukan pengecekan maupun pengawasan terhadap elpiji bersubsidi.

Baca Juga: Situasi Berbalik Akibat Serangan Ukraina Kini Rusia Sibuk Bangun Pertahanan di Sejumlah Wilayah di Luhansk

"Kemaren pagi saya menjadi IRUP upacara TMMD Kodim 1016 Palangka Raya. Kemudian di lanjutkan bersama - sama Pak Kapolres dan Forkompimda lain nya mengecek pasar murah untuk menekan inflasi. Serta mendatangi secara acak agen2 LPG dimana untuk melakukan pengawasan." tulis @fairidnaparin.

Jika satgas khusus ini menemukan pelanggaran, pihaknya akan dengan tegas menindak sesuai peraturan yang berlaku.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Instagram @kominfoplk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x