Moto hidupnya adalah, “Hasil akan diperoleh orang-orang yang berani, Tuhan tidak pernah bermain dadu dimana semua takdir yang terjadi didalam hidup kit aitu tidak ada yang kebetulan” ucapnya.
Jales menjelaskan bahwa Jagau dan Bawi Nyai yang dimenangkannya adalah representasi dari Pariwisata di Kalimantan Tengah.
Harapannya kedepan adalah menjadi seorang Abdi negara. Tidak dijelaskan secara lebih rinci abdi negara seperti apa yang diharapkannya. Namun biarlah niat muliannya tersebut menjadi motivasinya untuk lebih berkembang.
Sebelumnya dalam pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata yang dilaksanakan pada 17-22 Mei lalu, hasil seleksi berdasar pilihan yang diutus 11 Kabupaten / Kota Sekalimantan Tengah.
Beberapa tahapan pemilihan antara lain adalah tahap perkenalan, uji bakat dengan menampilkan kemampuan berkesenian dari setiap peserta.
Acara yang didukung oleh Dinas Pariwisata ini sayangnya belum memiliki program keberlanjutan yang dapat dijelaskan Jales saat wawancara berlangsung.
Jales menjelaskan Fokus yang disampaikan adalah kompetisi keajang Nasional, saat ini baru sebatas menghadiri event seperti ulang tahun Kalteng ke-65 yang baru lalu.
Keuntungfan yang dirasakan Jales selama mengikuti ajang Jagau Bawi Nyai ini adalah selain menemukan banyak relasi, juga memperoleh sejumlah uang dari hasil kejuaraan tersebut.