Rantai Pasokan di AS Diduga Eksploitasi Pekerja di Bawah Umur, Hyundai Siap Putuskan Kontrak

- 22 Oktober 2022, 09:43 WIB
Dealer Hyundai di Seoul, Korea Selatan.
Dealer Hyundai di Seoul, Korea Selatan. /Kim Hong-Ji/Reuters

Selain itu, Munoz juga mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan penyelidikan yang lebih luas ke seluruh jaringan pemasok suku cadang mobil AS Hyundai untuk potensi pelanggaran hukum perburuhan, sekaligus untuk memastikan kepatuhan.

Pabrik perakitan unggulan Hyundai senilai $1,8 miliar (sekitar Rp27,9 triliun) di Montgomery, Alabama, sendiri telah menghasilkan hampir setengah dari 738.000 kendaraan yang dijual produsen mobil itu di AS tahun lalu.

Munoz juga berjanji bahwa Hyundai akan mendorong berhentinya program yang mengandalkan pemasok tenaga kerja pihak ketiga di operasi AS bagian selatan.

Baca Juga: Permintaan China Berkurang, Harga Minyak Asia Melemah

Seperti yang dilaporkan Reuters, anak-anak migran dari Guatemala yang ditemukan bekerja di SMART Alabama, LLC dan SL Alabama telah dipekerjakan oleh perusahaan perekrutan atau staf di wilayah tersebut.

Hyundai mengatakan telah berhenti mengandalkan setidaknya satu perusahaan perekrutan tenaga kerja yang telah merekrut untuk SMART.

Munoz tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang berapa lama penyelidikan Hyundai terhadap rantai pasokan AS-nya akan berlangsung, atau kapan Hyundai akan mengakhiri hubungan komersial dengan dua pemasok Alabama yang ada.

Dalam sebuah pernyataan, SL Alabama juga mengatakan telah mengambil langkah untuk memperbaiki situasi segera setelah mengetahui subkontraktor menyediakan pekerja di bawah umur. Sementara itu, SMART Alabama tidak menanggapi permintaan komentar.

Penggunaan pekerja di bawah umur melanggar standar internasional yang menjadi komitmen Hyundai dalam Piagam Hak Asasi Manusia dan kode etiknya sendiri untuk pemasok.

Halaman:

Editor: Reni Nurari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x