PORTAL KALTENG – Produsen otomotif top asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, tengah menyelidiki kasus dugaan pelanggaran kerja berupa eksploitasi anak dalam rantai pasokan mereka yang berada di Amerika Serikat.
Kepala operasi global Hyundai, Jose Munoz, juga sudah berencana untuk memutuskan hubungan dengan pemasok mereka di Alabama, AS, jika benar ditemukan adanya pemanfaatan pekerja di bawah umur.
Sebuah laporan investigasi Reuters pada bulan Juli telah mendokumentasikan anak-anak, termasuk seorang anak berusia 12 tahun, yang bekerja di pabrik stamping logam yang dikendalikan Hyundai di pedesaan Luverne, Alabama, yaitu SMART Alabama, LLC.
Baca Juga: Elon Musk Prediksi Resesi Bisa Berlangsung Hingga Tahun 2024
Baca Juga: Varian Baru COVID BQ.1 & BQ.1.1 Muncul, AS dan Eropa Pertegas Aturan Vaksin
Menyusul laporan tersebut, Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian Alabama berkoordinasi dengan agen federal mulai menyelidiki SMART Alabama.
Pihak berwenang kemudian meluncurkan penyelidikan pekerja anak di pabrik pemasok regional Hyundai lainnya, SL Alabama, dan mendapati pekerja anak dengan usia paling muda masih 13 tahun.
Dalam sebuah wawancara, Munoz mengatakan bahwa Hyundai bermaksud untuk memutuskan hubungan sesegera mungkin dengan dua pabrik pemasok mereka dari Alabama yang sedang diawasi karena mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur.
Baca Juga: Cegah Bencana Besar, Ukraina Desak Barat Turut Peringatkan Rusia Agar Tak Ledakkan Bendungan