Permintaan China Berkurang, Harga Minyak Asia Melemah

- 21 Oktober 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi minyak mentah.
Ilustrasi minyak mentah. /Pexels/Pixabay/

PORTAL KALTENG - Turunnya optimisme kenaikan permintaan minyak oleh China memudar membuat harga minyak di perdagangan Asia sedikit melemah pada Jumat, sore.

Tidak hanya itu, pasar minyak Asia juga mempertimbangkan dampak kenaikan suku bunga yang tajam terhadap konsumsi energi.

Penurunan harga minyak di pasar Asia ditandai oleh produk minyak mentah berjangka Brent yang tergelincir 12 sen, menjadi diperdagangkan di 92,26 dolar AS per barel dan produk West Texas Intermediate (WTI) AS merosot 11 sen, menjadi diperdagangkan di 84,40 dolar AS per barel.

Baca Juga: Stray Kids, BTS, NCT 127, dan TWICE Raih Posisi Teratas di Billboard World Albums Chart

Presiden Federal Reserve Bank Of Philaderphia Patrick Hacker mengatakan Federal Reserve AS berusaha memperlambat ekonomi dan akan terus menaikkan target suku bunga jangka pendeknya, dilansir melalui Antara pada Jum'at, 21 Oktober 2022.

Dalam sebuah catatan, Direktur Pelaksana di SPI Asset Managemennt Stephen Innes menyebutkan terdapat beberapa anggota Fed yang bergantian di mimbar hawkis dalam minggu ini.

"Dengan beberapa anggota utama Fed bergantian di mimbar hawkish minggu ini dengan alasan suku bunga yang lebih tinggi, itu menumpulkan optimisme dari harapan karantina China yang berkurang," kata Stephen.

Baca Juga: Kim Seon Ho, Seo In Guk, Hwang Minhyun Dipastikan Akan Hadiri Asia Artist Awards (AAA) 2022 Jepang

Selanjutnya, Stephen juga menyebutkan semua orang memerlukan dorongan komoditas pembukaan kembali China.

Halaman:

Editor: Amelia Noviyanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x