Gencatan Senjata Molor hanya 20 Warga Sipil Berhasil Dievakuasi Keluar dari Azovstal Kota Mariupol Ukraina

- 1 Mei 2022, 10:14 WIB
Warga sipil yang berlindung di Azovstal Mariupol Ukraina
Warga sipil yang berlindung di Azovstal Mariupol Ukraina /Twitter @Polk_Azov

PORTALKALTENG - Kota Mariupol Ukraina telah dikepung oleh tentara Rusia sejak 1 Maret 2022 dan para pembela Ukraina berkumpul di pabrik Azovstal.

Unit tempur Resimen Azov, Marinir, penjaga perbatasan dan Garda Nasional berkumpul mempertahankan titik terakhir pertahanan Ukraina di Mariupol.

Pada Sabtu 30 April 2022 disepakati akan dilakukan gencatan senjata untuk mengevakuasi warga sipil yang turut berlindung di ruang bawah tanah pabrik Azovstal.

Wakil Komandan Resimen Azov Sviatoslav Palamar atau Kalyna mengatakan bahwa pejuang Ukraina telah menyelamatkan 20 warga sipil dari reruntuhan di Azovstal dan menyerahkan mereka untuk dievakuasi ke wilayah yang dikuasai Ukraina.

Baca Juga: Rusia : Jika Unit Tempur Ukraina Ingin Tinggalkan Azovstal Harus Letakan Senjata, Warga Sipil Bebas Keluar

"Artileri musuh menembak sepanjang malam di wilayah pabrik, yang menyebabkan penyumbatan dan kehancuran baru. Gencatan senjata, yang seharusnya dimulai pukul 6 pagi, tidak dimulai sampai pukul 11 ​​pagi, dan ya, memang benar, karena sekarang kedua belah pihak mempertahankan gencatan senjata." ungkap Kalyna.

Wakil Komandan Resimen Azov ini juga menyampaikan dari jam 6 pagi dan seterusnya mereka menunggu konvoi evakuasi, yang tidak datang sampai jam 18:25.

Hingga pukul 19.40, kami telah memindahkan 20 warga sipil, yang diselamatkan dari reruntuhan, ke lokasi yang disepakati.

Warga sipil ini terdiri dari wanita dan anak-anak dan pihak Ukraina berharap orang-orang yang dievakuasi ini akan menuju ke arah yang disepakati, yaitu Zaporizhzhia.

Baca Juga: Sesuai Konstitusi Negara, Presiden Jokowi Sampaikan Indonesia Tidak Akan Berikan Persenjataan kepada Ukraina

Kalyna juga mengatakan saat ini Resimen Azov sedang melakukan operasi penyelamatan khusus warga sipil dari bawah reruntuhan.

Mereka berharap proses ini akan terus berlanjut dan tim evakuasi akan dapat menyelamatkan semua warga sipil yang terperangkap.

Mengomentari tentang prajurit yang terluka dan membutuhkan perawatan medis, Kalyna mengatakan mereka tidak tahu mengapa prajurit yang terluka tidak dievakuasi bersama warga sipil.

"Saya tekankan bahwa kami meminta jaminan untuk keberangkatan tidak hanya warga sipil, tetapi juga prajurit kami yang terluka yang membutuhkan perawatan medis." ungkapnya.

Baca Juga: Rusia Belum Mampu Taklukan Mariupol, Resimen Azov Sampaikan Pemboman Terus Berlangsung di Azovstal Ukraina

Dari sisi Rusia menyampaikan 25 warga sipil berhasil dievakuasi dari Azovstal seperti yang dilansir TASS Sabtu 30 April 2022.

Dilaporkan sebanyak 25 orang, termasuk enam anak di bawah 14 tahun, telah keluar dari Azovstal.

Melalui pernyataan kedua pihak terkait evakuasi ini membuktikan bahwa benar di Azovstal ada warga sipil yang terjebak.

Selain itu hal ini juga membuktikan selama ini invormasi keberadaan warga sipil benar adanya, dan jaminan warga sipil keluar secara bebas dari Azovstal seperti yang ditegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Sekutu Rusia, DPR Menyampaikan Adanya Kemungkinan Upaya Meloloskan DIri dari Pasukan Ukraina di Azovstal

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: TASS pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah