PORTAL KALTENG - seorang Anak merupakan anugerah dari Maha Kuasa sebagai pelengkap kebahagiaan pasangan yang baru menikah.
Dr. Ming-Te Wang merupakan seorang profesor bidang psikologi di University Of Pittsburgh, Pennsylvania, AS.
Sering membentak dapat menimbulkan efek yang tidak baik pada perkembangan sikap anak. Ia bisa meniru anda dan akan berteriak sesuka hati baik kepada anda maupun orang-orang disekitarnya.
Baca Juga: Viral Video Keisya Levronka Fals Saat Bawakan Lagu Sendiri, Ini Hasil Analisa Guru Vokal Indra Aziz
Terkait hal itu inilah 4 Akibat Jika orang tua sering membentak anak menurut Dr. Ming-Te Wang.
1. Minder
Terus menerus dibentak apalagi disertai memberikan label negatif pada anak akan membuatnya jadi tidak percaya diri.
Ia akan menganggap dirinya sebagai anak yang tidak berharga.
2. Agresif
Balita yang sering dimarahi cenderung menunjukkan perilaku agresif dan memberontak. Saat lebih besar ia tidak segan berlaku kasar pada anak lainnya. Misalnya mendorong, memukul, dan menggigit.
3. Ketakutan
Sering dibentak akan membuat balita merasa ketakutan. Ketika muncul rasa takut, produksi hormon kortisol di otak meningkat.
Pada anak-anak, tingginya hormon kortisol akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel di otak. Selain itu akan terjadi percepatan kematian neuron atau apoptosis.
Baca Juga: Lirik Lagu Kamu & Kenangan - Maudy Ayunda Ost. Habibie & Ainun 3
Akibatnya, proses berpikir anak menjadi terganggu, anak tidak bisa menerima informasi dengan baik tidak bisa membuat perencanaan hingga sulit mengambil keputusan.
4. Sulit Konsentrasi
Efek dari selalu dibentak juga dapat membuat anak bisa mengalami gangguan konsentrasi dan menghambat kemampuannya dalam memecahkan masalah. ***