Sebelumnya, Ia juga mengungkapkan bahwa Stadion Kanjuruhan tidak boleh dipakai untuk menggelar pertandingan berisiko tinggi(high risk match).
Hal tersebut menurutnya dikarenakan oleh akses keluar masuk penonton di Stadion Kanjuruhan yang memerlukan perhatian lebih.
Sementara berdasarkan fakta lapangan saat terjadinya insiden kericuhan pada 1 Oktober 2022 lalu, penonton kesulitan keluar stadion karena pintu yang sempit dan tidak adanya akses darurat.
Dengan demikian, ahli keamanan berlisensi FIFA itu mendorong agar Stadion Kanjuruhan diperbaiki dari segi keamanannya.***