PORTAL KALTENG - Kasus tragedi Kanjuruhan sampai saat ini masih terus dilakukan penyidikan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mencari perkembangan lebih lanjut tentang penyebab tewasnya 131 orang pasca pertandingan antara Arema FC vs Persebaya.
Berdasarkan hasil peninjauan secara langsung oleh TGIPF di Stadion Kanjuruhan Malang, salah satu anggota TGIPF Nugroho Setiawan di bagian AFC Safety Security Officer memberikan kesimpulan sementara bahwa Stadion Kanjuruhan dinilai tidak layak untuk menggelar acara pertandingan laga sepak bola berisiko tinggi atau high risk match.
Dalam peninjauan di Stadion Kanjuruhan Malang TGIPF bertemu dengan berbagai pihak khususnya pada bagian pengamanan mulai dari panitia pelaksana di lapangan, kepolisian, brimob, dan TNI.
"Kami menemui banyak pihak terkait pengamanan untuk mendapatkan informasi terkait yang terjadi pada saat tragedi Kanjuruhan saat itu. Kami akan mengusut tuntas semuanya," ujar ayjen TNI (Purn) Suwarno salah satu anggota TGIPF.
"Nantinya semua informasi yang telah kami dapatkan akan kamu olah di Jakarta dan dijadikan sebagai masukan untuk penanganan ke depannya seperti apa," tambahnya.
TGIPF juga bertemu dengan beberapa perwakilan suppoter Aremania yang berada pada lokasi dan waktu saat tragedi tersebut berlangsung.
Selama melakukan peninjauan penyebab dari terjadinya Tragedi Kanjuruhan, TGIPF bertekad dan berkomitmen untuk mendapatkan hasil investigasi yang sebenar-benarnya dan berharap mendapat masukan yang komprehensif dari semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung.***