Cuitan Tentang Kerugian Garuda Indonesia Kembali Muncul, Kali ini dari Seorang Anggota BPK

- 31 Oktober 2021, 11:14 WIB
Cuitan Achsanul Qosasi mengenai pemborosan Garuda.
Cuitan Achsanul Qosasi mengenai pemborosan Garuda. /

Baca Juga: Festival Musik Rakyat Tandai Peringatan ke 2 Tahun UNESCO Tetapkan Ambon sebagai City of Music

Ia mengungkap ada penyakit yang lama menjangkiti Garuda, sehingga berbuah masalah yang tak teratasi saat pandemi.

“Penyakit ini akumulasi dr kinerja yg tak effisien sjk dulu, shg tak mampu survive saat masalah tiba (Pandemi),” ujarya.

Total utang Garuda per 30 Sept 2021, kata dia, mencapai 4 miliar dolar AS, setara Rp70 triliunan, dengan total EBITDA Negatif 817 juta dolar. 

Jumlah ini, ujar Achsanul Qosasi, disimpulkan sebelum PSAK 73 (terdiri atas  penerapan prinsip penyajian, pengungkapan, pengukuran, dan pengakuan sewa, red.)

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kemungkinan Fenomena La Nina hingga Bulan Februari 2022

Total ada 856 pemberi utang baik di dalam maupun luar negeri, dengan kepentingan berbeda.

Disisi lain, Garuda wajib mengakomodir kepentingan publik dan pemegang saham lainnya.

Menurut pendapat pribadi Achsanul Qosasi, opsi penyelamatan Garuda, tidak bisa lepas dari peran pemerintah, dalam beberapa hal antara lain.

Convertible bonds dijadikan modal, relaksasi pajak, restrukturisasi utang BUMN &  Himbara, perbaikan struktur sewa pesawat, sampai pemberian rute yang bagus untuk Garuda.

Halaman:

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Pikiran Rakyat Twitter @AchsanulQosasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x