BMKG Sampaikan Untuk Waspada Cuaca Ekstrem yang Mungkin Terjadi Hingga Tanggal 15 Oktober 2022

11 Oktober 2022, 19:10 WIB
Ilutrasi hujan disertai petir, BMKG prediksi cuaca ekstirm melanda Indoinesia hingga 15 Oktober 2022 /freepik.com/brgfx

PORTAL KALTENG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem terhitung mulai tanggal 9 sampai 15 Oktober 2022.

Informasi dari BMKG ini juga sudah diteruskan dan ditindaklanjutin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB.

Menurut prakiraan cuaca dari BMKG jika dalam sepekan ke depan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami gelombang tinggi, angin kencang, angin puting beliung, hujan deras dan mungkin disertai petir.

Baca Juga: Selamat! Pernikahan Gong Hyo Jin dan Kevin Oh Diadakan di Amerika Hari Ini

Fenomena itu tentunya dapat berdampak bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang dan sebagainya.

Seperti diketahui sejumlah daerah juga sudah mengalami cuaca ekstrim ini mu;lai dari DKI Jakarta, Aceh, Kalimantan Barat hingga Bali.

Bencana banjir, longsor hingga banjir bandang diberitakan melanda sejumlah daerah tersebut bahkan merenggut korban jiwa.

Baca Juga: Dibawah Serang Rudal, Militer Ukraina Terus Bebaskan Sejumlah Wilayah di Kherson dari Rusia dan Sekutunya

BNPB melalui Kedeputian Bidang Pencegahan mengeluarkan imbauan yang meliputi; peningkatan koordinasi BMKG di seluruh daerah agar tetap memberikan informasi dini cuaca.

Selain itu BNPB serta BPBD juga berkoordinasi dengan pemangku kebijakan daerah dan masyarakat agar meningkatkan kewasapadaan.

Tindakan pencegahan seperti pemangkasan cabang dan ranting harus dilakukan secara berkala untuk mencegah pohon tumbang karena angin.

Baca Juga: Militer Ukraina Klaim Lenyapkan 2 Kelompok Diduga dari Wagner Private Military Company PMC Sewaan Rusia

Kemudian koordinasi apabila ada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di bawah lereng atau tebing agar dievakuasi sementara jika terjadi hujan dalam durasi lebih dari dua jam.

Pengaktifkan tim siaga hingga menyiapkan dan mengelola sumber daya manusia, logistik dan peralatan serta pusdalops daerah.

Selain itu pemerintah daerah diharapkan tanggap akan kondisi wilayahnya dan siap menetapkan status siaga dan tanggap darurat serta membentuk pos komando.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler