PORTAL KALTENG - Baru-baru ini Presiden RI Ir. H. Joko Widodo beberkan peringatan dari PBB dan IMF.
Presiden RI Joko Widodo menyebutkan bahwa tahun ini dunia memang sudah menghadapi situasi yang sulit.
Bahkan Presiden RI Joko Widodo mengatakan tahun depan semua negara di dunia akan menghadapi situasi yang semakin sulit.
Baca Juga: Fakta Baru Terungkap, Hasil Terbaru Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Menunjukkan KejanggalanKarena diungkapkan oleh Presiden RI Joko Widodo bahwa tahun 2023 situasi dunia akan semakin sulit diakibatkan oleh krisis ekonomi, pangan, dan energi.
Presiden RI Joko Widodo menjelaskan, dia mendapatkan kabar kondisi setiap negara itu saat tengah berbincang dengan organisasi yang menangani negara.
Seperti, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB), Lembaga Dana Moneter Internasional (LMI), dan juga Kepala Negara G7.
Baca Juga: PPKM Level 1 Diperpanjang Untuk Seluruh Indonesia, Simak Aturan Masuk Rumah Ibadah Hingga Resepsi PernikahanTiga organisasi besar negara itu menjelaskan bagaimana kondisi setiap negara dunia di tahun 2023 mendatang.
Presiden RI Joko Widodo menjelaskan isi percakapannya bersama tiga organisasi besar dunia tersebut.
Mereka menyebutkan bahwa tahun 2022 akan semakin sulit, bahkan tahun depan akan gelap, bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia.
Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga mengatakan peringatan hati-hati yang dilontarkan oleh tiga organisasi besar tersebut.
Baca Juga: Pengakuan yang Dianggap Janggal Oleh Warganet dari Bharada E Berdasarkan Penjelasan Komnas HAMPresiden RI Joko Widodo menyebutkan bahwa sebenarnya saat ini keadaan dunia telah memperlihatkan situasi satu per satu negara yang sudah mulai ambruk.
Dengan kalkulasi angka 9 terlebih dahulu, naik ke angka 25, hingga telah mencapai angka 42.
Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa memang sekarang apa yang dikhawatirkan telah terjadi. Sekitar 320 juta orang dunia, sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut.
Presiden RI Joko Widodo mengaku bahwa apa yang disampaikannya adalah sesuai dengan apa yang terjadi dan apa adanya.***