Peluang Investasi di Komplek Perumahan Subsidi wilayah Kecipir dan Lamtorogung Palangkaraya

- 19 Mei 2022, 16:33 WIB
Peluang Investasi di Komplek Perumahan Subsidi wilayah Kecipir dan Lamtorogung Palangkaraya
Peluang Investasi di Komplek Perumahan Subsidi wilayah Kecipir dan Lamtorogung Palangkaraya /Hendrik Heru Hendratno
PORTALKALTENG –  Akhir pekan di sebuah perumahan subsidi yang terletak Komplek Lamtorogung, yang terhubung dengan jalan utama Adonis Samad. Tepatnya di perumahan Haka dan Casadova yang saling tersambung dengan beberapa perumahan lainnya. Terasa cukup lengang.

Perumahan subsidi yang sejatinya diperuntukan bagi keluarga muda yang hendak pertama kali memiliki rumah baru, ternyata memperoleh antusias bagi pembelinya sebagai tempat berinvestasi.

Terlihat dengan semakin bertambah pesatnya pengembangan komplek perumahan yang ada. Ada ribuan rumah subsidi yang sudah dibangun. 
 
Luasan area yang terhubung dari wilayah Kecipir hingga Lamtorogung sudah memiliki ribuan rumah dari beberapa pengembang. 
 
 
Dengan diselingi beberapa rumah non subsidi, perkembangan pembangunan perumahan yang cukup pesat berdampak pada perputaran roda perekonomian di dua wilayah ini. Hal ini menunjukan besarnya peluang investasi yang ada.

Hasil reportase yang penulis lakukan kepada salah satu penghuni komplek. Tepatnya di jalan Haka 29 Perum Casadova. Diperoleh informasi tentang pesatnya pertumbuhan perumahan diwilayah ini.

Ibu Dewi Rahayu yang asik duduk menjaga tokonya, sudah cukup dikenal dengan nama warung OMY WATER menjelaskan, ia beserta suami dan anaknya sudah hampir setahun tinggal di perumahan tersebut.

Saya disini hampir setahun, tepatnya bulan enam memutuskan tinggal disini’ ungkapnya menjelaskan.

Keputusannya diambil karena melihat pesatnya perkembangan  komplek perumahan diwilayah ini. ‘Semua rumah disini kebanyakan sudah dibeli, tapi rata-rata untuk investasi’ lanjutnya.

Sekalipun awalnya berharap memperoleh skema pembelian subsidi. Namun karena masih memiliki cicilan kendaraan, pengajuan kredit perumahannya belum disetujui.

Suami bu Dewi adalah seorang pengusaha angkutan yang sedang mencicil kendaraan untuk usaha mereka. Sebuah armada truk yang disewakan untuk mengangkut hasil sawit dan angkutan lain.

Akhirnya Ibu Dewi dan suaminya memutuskan membayar secara tunai rumah yang mereka beli yang dilakukan secara bertahap.

Proses pembelian rumah kurang lebih selama tiga bulan sampai jadi surat milik. Dengan surat awal berbentuk SHGB kemudian diubah jadi SHM.

Baca Juga: Sahai Tambi Balu, Salah Satu Destinasi Wisata Alam di Kalimantan Tengah untuk Berekreasi dan Liburan

Halaman:

Editor: Allans Yodya Wiratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x