Network
PortalKalteng - Kurang Inovatif, posisi 67 dari 93 kota di Indonesia, demikianlah yang tertulis pada peta Indeks Inovasi untuk kota Palangkaraya pada tahun 2020.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Litbang Kemendagri Dr. Drs. Agus Fatoni M.Si saat menghadiri webbinar Refleksi 3 tahun kepemimpinan Walikota Palangkaraya, Fairid Naparin dan Wakil Walikota Hj.Umi Mastikah, sabtu 25 September 2021.
Pada kesempatan ini Fatoni juga menyampaikan bahwa seluruh Pemda dapat melaporkan hasil inovasinya, sebab hal tersebut diamanatkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 388 ayat (7).
Baca Juga: Budayakan Inovasi di dalam pemerintahan daerah
“Kepala daerah melaporkan inovasi daerah yang akan dilaksanakan kepada Menteri Dalam Negeri,” terang Fatoni.
"Untuk tahun 2020 pemerintah kota hanya melaporkan 2 inovasi saja, satu digital dan satu non digital" ungkapnya lagi
Fatoni juga menjelaskan, inovasi dapat mempercepat tujuan pelaksanaan otonomi daerah. Diperlukan inovasi baru untuk mengubah mindset birokrasi yang berkerja seadanya, apaadanya, tanpa inovasi karena merepotkan.
Baca Juga: Kota Palangkaraya capai 71,55 persen vaksinasi dari target provinsi
Diharapkan kedepannya akan ada inovasi dan terobosan baru hingga berupah menjadi bekerja yang totalitas, efektif dan efisien, kreatif, penuh kolaborasi, sinergitas sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.**
