PORTALKALTENG - Nama Batalyon Azov yang diidentikan dengan Neo-Nazi dan kaum Nasionalis yang di klaim menjadi salah satu tujuan dari operasi militer khusus Rusia yaitu "denazifikasi".
Pendiri Batalion Azov Andriy Biletsky menyampaikan setidaknya ada 15 ribu anggota batalyon azov yang mempertahankan kota Mariupol saat awal invasi dimulai.
Klaim terbaru dari batalyon ini adalah penghancuran 3 tank dan puluhan tentara Rusia dan sekutunya di Mariupol, termasuk sejumlah pasukan khusus Rusia.
Menurut Biletsky, Batalion Azov adalah "tulang punggung pertahanan Mariupol", dan pada awal invasi ada sekitar 1,5 ribu pejuang di kota itu.
"Kami memainkan peran utama dalam pertempuran paling serius," kata Andriy Biletsky.
Batalyon Azov [sebelumnya unit paramiliter sekarang dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata Ukraina -ed.] melaporkan penghancuran 3 tank dan pembunuhan 64 tentara Rusia dalam pertempuran untuk Mariupol, termasuk tentara dari Pasukan Khusus Direktorat Utama Federasi Rusia ( GRU).
Klaim ini disampaikan mereka melalui unggahan status pada Kamis 31 Maret 2022 pukul 02.31 AM di account @Polk_Azov.