PORTALKALTENG - Nama Batalion Azov yang diidentikan dengan Neo-Nazi dan kaum Nasionalis yang di klaim menjadi salah satu tujuan dari operasi militer khusus Rusia yaitu "denazifikasi".
Pendiri Batalion Azov dan mantan wakil Rada Verkhovna Ukraina, Andriy Biletsky mengakui kepada surat kabar Financial Times bahwa banyak pejuang resimen adalah nasionalis.
Menurut Biletsky, yang memberikan wawancara kepada publikasi, sebagian besar pejuang Azov adalah "patriotik, banyak dari mereka adalah nasionalis." seperti yang dilansir RIA Novosti Rabu 30 Maret 2022.
Dia percaya bahwa mayoritas orang Ukraina saat ini juga nasionalis, dan di antara pahlawan yang dihormati oleh warga, dia bernama Stepan Bandera.
Menurut Biletsky, Batalion Azov adalah "tulang punggung pertahanan Mariupol", dan pada awal invasi ada sekitar 1,5 ribu pejuang di kota itu.
"Kami memainkan peran utama dalam pertempuran paling serius," kata Andriy Biletsky.
Menurut pendiri resimen Azov, jumlah pejuang saat ini adalah "puluhan ribu" yang mayoritas adalah bagian dari detasemen pertahanan teritorial, termasuk lebih dari seribu orang di Kharkov.
Biletsky juga menunjukkan bahwa di antara para pejuang Azov orang tidak hanya dapat menemukan Ukraina, tetapi juga ada perwakilan dari negara lain.