"Pertempuran untuk kota Mariupol di Ukraina berlanjut. Pejuang dari Batalyon Azov menghentikan 3 tank dan lebih dari 64 unit infanteri musuh hari ini, termasuk tentara pasukan khusus GRU dari Federasi Rusia." tulis @Polk_Azov.
Sebelumnya, Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav Palamar, telah menjelaskan mengapa para pembela Ukraina menolak meninggalkan Mariupol ketika situasi di sana menjadi kritis.
Selain itu dikabarkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberi mereka izin untuk meninggalkan Mariupol.
"Kami bertanya apakah benar kami diminta meninggalkan kota? Apakah kami benar-benar menyerah karena kami tidak ingin meninggalkan teman kami yang mati dan terluka?" tanya Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav Palamar.
"Saya akan menjawab sebagai berikut: "Dan menurut Anda, apa yang harus dilakukan militer Ukraina?" ujar Palamar.
"Saya tekankan: kami akan terus melindungi kota, setiap rumah, setiap jalan. Kami akan melakukan segalanya untuk menyelamatkan kami yang terluka dan mengubur tentara kami yang terbunuh." jelasnya.
"Kami mendengar bahwa tidak berhasil melawan kekuatan yang luar biasa dalam rasio 1 banding 10, tanpa pesawat dan lebih ... artileri darat, kekuatan yang sepuluh kali lebih unggul dari kita, dalam pengepungan penuh." ungkap Palamar.
Video pernyataan Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav Palamar ini dbagikan melalui sejumlah media sosial seperti telegram dan facebook.