Salah seorang saksi mata mengatakan bahwa pengunjuk rasa memberikan perlawanan dengan membangun barikade yang luas, dan mengosongkan jalan-jalan lalu lintas.
Baca Juga: Seorang Napi di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta Mengaku Dipukuli Selama 3 Hari
"Orang-orang hanya bisa merasa ketakutan sekarang," kata seorang pengunjuk rasa Omdurman.
Sebelumnya, di jalan utama di Khartoum, pengunjuk rasa membakar ban dan meneriakkan kalimat bahwa rakyat lebih kuat, serta tidak mungkin bagi mereka mundur.
Sementara yang lainnya membawa foto-foto orang yang tewas dalam protes sebelumnya dan Abdalla Hamdok, perdana menteri sipil yang menjadi tahanan rumah selama kudeta.
"Legitimasi datang dari jalan, bukan dari meriam," tulis mereka sebagai slogan, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Potret-potret yang diambil selama protes di kota-kota termasuk Port Sudan, Kassala, Dongola, Wad Madani dan Geneina diunggah di media sosial.
Saksi mata menyampaikan kalau pasukan keamanan telah dikerahkan secara besar-besaran di jalan utama dan persimpangan, dan jembatan di seberang Sungai Nil ditutup.
Tidak ada komentar yang diberikan oleh pasukan keamanan dan perwakilan Polisi tidak dapat dihubungi untuk menyampaikan komentar.