Rantai Pasokan di AS Diduga Eksploitasi Pekerja di Bawah Umur, Hyundai Siap Putuskan Kontrak

22 Oktober 2022, 09:43 WIB
Dealer Hyundai di Seoul, Korea Selatan. /Kim Hong-Ji/Reuters

PORTAL KALTENG – Produsen otomotif top asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, tengah menyelidiki kasus dugaan pelanggaran kerja berupa eksploitasi anak dalam rantai pasokan mereka yang berada di Amerika Serikat.

Kepala operasi global Hyundai, Jose Munoz, juga sudah berencana untuk memutuskan hubungan dengan pemasok mereka di Alabama, AS, jika benar ditemukan adanya pemanfaatan pekerja di bawah umur.

Sebuah laporan investigasi Reuters pada bulan Juli telah mendokumentasikan anak-anak, termasuk seorang anak berusia 12 tahun, yang bekerja di pabrik stamping logam yang dikendalikan Hyundai di pedesaan Luverne, Alabama, yaitu SMART Alabama, LLC.

Baca Juga: Elon Musk Prediksi Resesi Bisa Berlangsung Hingga Tahun 2024

Baca Juga: Varian Baru COVID BQ.1 & BQ.1.1 Muncul, AS dan Eropa Pertegas Aturan Vaksin

Menyusul laporan tersebut, Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian Alabama berkoordinasi dengan agen federal mulai menyelidiki SMART Alabama.

Pihak berwenang kemudian meluncurkan penyelidikan pekerja anak di pabrik pemasok regional Hyundai lainnya, SL Alabama, dan mendapati pekerja anak dengan usia paling muda masih 13 tahun.

Dalam sebuah wawancara, Munoz mengatakan bahwa Hyundai bermaksud untuk memutuskan hubungan sesegera mungkin dengan dua pabrik pemasok mereka dari Alabama yang sedang diawasi karena mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur.

Baca Juga: Cegah Bencana Besar, Ukraina Desak Barat Turut Peringatkan Rusia Agar Tak Ledakkan Bendungan

Selain itu, Munoz juga mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan penyelidikan yang lebih luas ke seluruh jaringan pemasok suku cadang mobil AS Hyundai untuk potensi pelanggaran hukum perburuhan, sekaligus untuk memastikan kepatuhan.

Pabrik perakitan unggulan Hyundai senilai $1,8 miliar (sekitar Rp27,9 triliun) di Montgomery, Alabama, sendiri telah menghasilkan hampir setengah dari 738.000 kendaraan yang dijual produsen mobil itu di AS tahun lalu.

Munoz juga berjanji bahwa Hyundai akan mendorong berhentinya program yang mengandalkan pemasok tenaga kerja pihak ketiga di operasi AS bagian selatan.

Baca Juga: Permintaan China Berkurang, Harga Minyak Asia Melemah

Seperti yang dilaporkan Reuters, anak-anak migran dari Guatemala yang ditemukan bekerja di SMART Alabama, LLC dan SL Alabama telah dipekerjakan oleh perusahaan perekrutan atau staf di wilayah tersebut.

Hyundai mengatakan telah berhenti mengandalkan setidaknya satu perusahaan perekrutan tenaga kerja yang telah merekrut untuk SMART.

Munoz tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang berapa lama penyelidikan Hyundai terhadap rantai pasokan AS-nya akan berlangsung, atau kapan Hyundai akan mengakhiri hubungan komersial dengan dua pemasok Alabama yang ada.

Dalam sebuah pernyataan, SL Alabama juga mengatakan telah mengambil langkah untuk memperbaiki situasi segera setelah mengetahui subkontraktor menyediakan pekerja di bawah umur. Sementara itu, SMART Alabama tidak menanggapi permintaan komentar.

Penggunaan pekerja di bawah umur melanggar standar internasional yang menjadi komitmen Hyundai dalam Piagam Hak Asasi Manusia dan kode etiknya sendiri untuk pemasok.

Editor: Reni Nurari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler