Penjaga Pulau Ular Ukraina yang Terkenal Dengan Kalimat 'Kapal Perang Rusia Pergilah ke Neraka' Sudah Kembali

- 30 Maret 2022, 09:59 WIB
Roman Hrybov, Penjaga perbatasan di pulau ular Ukraina menerima medali atas keberaniannya
Roman Hrybov, Penjaga perbatasan di pulau ular Ukraina menerima medali atas keberaniannya /Twitter @DefenceU

PORTALKALTENG - Pertukaran tawanan resmi antara Rusia dan Ukraina telah dilakukan dan salah satu yang ditukar adalan penjaga pulau ular yang terkenal.

Roman Hrybov, adalah penjaga perbatasan di pulau ular yang terkenal dengan frasanya "Kapal Perang Rusia, Go F*** Yourself", kembali dari penawanan Rusia ke wilayah asalnya Cherkasy.

Hal ini disampaikan melalui halaman twitter Defence of Ukraine @DefenceU pada Selasa 29 Maret 2022.

Roman Hrybov, seorang penjaga perbatasan Ukraina, sedang bertugas di Pulau Ular - singkapan berbatu di selatan pelabuhan Odesa, ketika dibombardir dari udara dan laut Rusia pada hari pertama invasi.

Baca Juga: Boikot dan Sangsi Ekonomi Baru Terasa, Rusia Putar Otak Untuk Produksi dan Perbaikan Alutsista nya

Ketika detasemen diminta untuk menyerah, Hrybov menjawab melalui radio dengan menantang: "Kapal perang Rusia, pergilah ke neraka."

Pertukaran dan pembebasan Roman mendapat panyak komentar dari pengguna twitter.

"Anda (Roman Hrybov) lebih dari pahlawan. Kata-kata Anda telah mengilhami orang tidak hanya di Ukrina tetapi di seluruh dunia dan mungkin akan diingat dalam buku sejarah sebelum kutipan terkenal lainnya" tulis @guajacum1.

"Namun, legenda tetap ada ... itu sangat penting di hari-hari pertama ... beginilah cara kerja perang propaganda. Para pahlawan di hari-hari pertama yang paling sulit, bahkan jika mereka adalah produk propaganda - memberi kekuatan kepada para pejuang ... dan memang demikian dalam kasus ini. Kemuliaan bagi Pahlawan !!!"tulis @SlawekMatczak.

Baca Juga: Khawatir Kalah di Udara, Rusia Kembali Keluarkan Ancaman Kepada NATO agar Tidak Suplay Ukraina Jet Tempur

"Oh saya pikir dia meninggal ... omg ini membuat saya sangat senang!" tulis @JaimePrimak.

"Dia belum menikah ?? ,, jika saya menikah dengannya dia bisa pindah dengan saya ke USA Saya punya rumah besar" tulis @ Adaruis2.

Laporan awal mengatakan 13 penjaga perbatasan di pulau itu tewas setelah menolak menyerah, dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy dari Ukraina mengatakan setiap penjaga akan dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina secara anumerta.

Tetapi hanya beberapa hari kemudian, penjaga perbatasan negara Ukraina mengatakan bahwa para prajurit itu masih hidup dan telah ditawan oleh Rusia.

Baca Juga: Hasil Pembicaraan Rusia dan Ukraina di Istambul Turki : Ukraina Inginkan Jaminan Keamanan dari Banyak Negara

Menambah kebingungan, parlemen Ukraina kemudian mengatakan bahwa 19 prajurit (bukan 13 seperti yang dilaporkan pada awalnya) telah dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan besar pertama dengan Rusia.

Pada hari Minggu, Zekenskiy mengatakan dalam sebuah wawancara dengan wartawan Rusia bahwa "beberapa tentara tewas, beberapa ditawan".

“Semua yang ditawan ditukar. Rusia datang dengan proposal ini. Kami menukarnya tanpa ragu-ragu ... Mereka yang mati, mereka adalah pahlawan, ”kata Zelenskiy.

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa Hrybov sekarang berada di rumahnya di kota Cherkasy, dan men-tweet sebuah video di mana Hrybov terlihat menerima medali atas tindakannya dari pihak berwenang setempat.

Baca Juga: Apa Itu Memorandum Budapest antara Ukraina, Rusia, Amerika Serikat dan Inggris, Mengapa Kyiv Kecewa?

Rekaman pertukaran radio Pulau Ular yang melibatkan Hrybov dibagikan secara luas di internet dan dengan cepat menjadi viral di berbagai saluran media sosial.

Ungkapan itu menjadi seruan bagi para pembela Ukraina dan diabadikan dalam bentuk prangko oleh layanan pos Ukraina.

Penggunaan frase oleh masyarakat Ukraina telah dipuji sebagai salah satu contoh bagaimana negara berusaha untuk melemahkan legitimasi invasi Rusia melalui cara-cara non-militer.

Namun, insiden Pulau Ular juga disebut sebagai studi kasus tentang bagaimana informasi yang tidak diverifikasi berpotensi menyebar selama perang.

Baca Juga: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Serukan Gencatan Senjata pada Rusia dan Ukraina, Berhasilkah?

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Guardian Twitter Defence of Ukraine @DefenceU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x