Terus Meningkat, Waspadai Kasus Cacar Monyet Yang terus Menyebar: Vaksinnya sudah ada?

- 21 Mei 2022, 12:11 WIB
Ilustrasi virus cacar monyet. /Pexels/CDC
Ilustrasi virus cacar monyet. /Pexels/CDC /

PORTALKALTENG - Tidak seperti pendahulunya Covid-19, cacar monyet tegolong lambat penyebarannya.

Monkeypox virus yang menular dari manusia ke manusia lainnya ini penyebarannya sangat rendah, meski demikian kita harus tetap waspada terhadap gejalanya.

Cacar ini pertama kali ditemukan pada monyet tahun 1958, dan disebut cacar monyet, meskiput sekarang hewan pengerat dikatakan menjadi sumber utama penularannya.

Baca Juga: Sering Terjebak Friendzone, Begini Cara Agar Kamu Tidak Terjebak di Zona Pertemanan ini

Penyakit ini kebanyakan terjadi di Afrika barat dan tengah, yang membuat bingung para ahli karena beberapa kasusnya di Inggris.

Monkeypox atau cacar monyet ini membuat ahli virologi waspada karena termasuk dalam keluarga cacar, meskipun menyebabkan penyakit yang kurang serius.

Menurut UK Health Security Agency atau Badan Keamanan Kesehatan Inggris, gejala awal yang muncul dari infeksi Monkeypox meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan.

Baca Juga: Kucing Kamu Kurus dan Gampang Sakit? Coba Tips ini Agar Kucing mu Gembul, Lucu dan Sehat

Gejala akan bertambah parah dengan munculnya ruam yang seringkali dimulai pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk alat kelamin.

Munculnya Ruam akan berubah dan melewati tahap yang berbeda, bahkan bisa terlihat seperti cacar air atau sifilis, sebelum akhirnya membentuk keropeng yang kemudian rontok.

Kebanyakan pasien sembuh dari cacar monyet dalam beberapa minggu.

Vaksin Monkeypox ini telah disetujui untuk pencegahan dan vaksin cacar tradisional juga untuk memberikan perlindungan.

Baca Juga: Breaking News : Innalillahi, Eks- Komisioner KPU Viryan Aziz Meninggal Dunia

Namun, vaksin ini belum tersedia secara luas, Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit yang endemik di Afrika Tengah atau Barat. Namun akhir-akhir ini virus itu telah muncul di Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat (AS), Italia, Swedia, Prancis, dan Kanada.

Karena penulannya melalui sentuhan langsung, atau kontak langsung kita diharapkan agar berhati-hati dalam perjalanan Internasional. ***

Editor: Febbri Yanto Susanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x