PORTALKALTENG - Pada awal banjir di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat menjadi sorotan saat Gubernur Kalbar usir 20 Perwakilan Perusahaan, yang dilanjutkan pernyataan banjir diakibatkan depforestasi.
Dilanjutkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa banjir disebabkan daerah tangkapan hujan yang rusak dan kerusakan tersebut menyebabkan Sungai Kapuas meluber.
Selanjutnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, penyebab banjir di Sintang Kalimantan Barat disebabkan karena adanya perubahan fungsi lahan.
Sedikit berbeda dari tiga pernyataan diatas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan bahwa faktor curah hujan lebat sejak akhir Oktober sampai awal November menyebabkan banjir tersebut.
Solusi yang diberikan Jokowi adalah Nursery atau membangun penyemaian untuk memperbaiki daerah tangkapan hujan.
Sedangkan solusi dari Menteri PUPR adalah penanaman kembali daerah-daerah yang sudah berubah fungsi atau menyetop alih fungsi atau izin perkebunan akan disetop.
Baca Juga: Banjir SIntang Akibat Rusaknya Cacthment Area serta Perubahan Fungsi Lahan, Apa itu Cacthment Area?
Kembali solusi dari Menteri LHK sedikit berbeda, ia menyarankan untuk merencanakan pola pemukiman yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan kearifan lokal yang lebih aman dari banjir, seperti rumah panggung