Puasa Dzulhijjah Mulai Besok! Berikut Niat, Tata Cara Hingga Fadilah di Sepuluh Hari Pertama

29 Juni 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi berpuasa piring kosong/pexels @pixabay /

PORTAL KALTENG – Tanggal satu Dzulhijjah akan jatuh pada hari Kamis besok, 30 Juni 2022.

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang diistimewakan oleh Allah, dimana bulan yang memiliki banyak fadilah dan keutamaan dalam menjalankan ibadah dan kabikan pada bulan itu.

Pada bulan Dzulhijjah, Umat Islam dianjurkan untuk banyak beribadah, salah diantaranya berpuasa sunnah di sepuluh hari pertama yang dimulai besok, Kamis 30 Juni 2022.

Baca Juga: Mendekati Hari Raya Idul Adha, Inilah Niat dan Keutamaan Melaksanakan Shalat Idul Adha

Berikut akan Portalkalteng.com bagikan terkait niat berpuasa, tata caranya hingga keutamaan saat berpuasa di bulan Dzulhijjah.

Anjuran memperbanyak ibadah di sepuluh hari pertama tertuang dalam hadits Rasul yang berbunyi:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَي

Artinya: Artinya: “Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”

Baca Juga: Keutamaan Amalan yang dianjurkan Pada Sepuluh Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah

Adapun niat untuk menjalankan puasa pada bulan Dzulhijjah terdapat perbedaan antara tanggal satu hingga delapan dan sembilan Dzulhijjah.

Niat puasa di tanggal satu hingga tanggal tujuh.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

Baca Juga: Menjalankan Ibadah Kurban Terdapat Perbedaan Hukum dan Niat, Simak Apa Saja yang Membedakan

Niat puasa pada tanggal delapan Dzulhijjah, yang disebut puasa Tarwiyyah.

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

Niat puasa di tanggal sembilan Dzulhijjah yang disebut dengan puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap Dengan Bacaan Arab dan Latin, Simak Berikut Ini

Tata cara melaksanakan puasa sunnah Dzulhijjah sama halnya dengan berpuasa pada umumnya, dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Selama waktu itu tidak diperbolehkah beraktivitas yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, jimak dan sebagainya yang bisa merusak ibadah puasa.

Keutamaan atau fadilah dalam menjalankan ibadah pada tanggal satu hingga sembilan Dzulhijjah adalah:

Baca Juga: Idul Adha 2022 : Tips Penanganan Hewan Kurban Yang Baik, Dijamin Lancar Tanpa Masalah

1. Pahalanya berlipat ganda

Bagi yang menjalankan ibadah pada hari itu pahalanya dilipatgandakan seperti dalam hadits Rasulullah ﷺ bersabda:

  مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).  

Baca Juga: Anjuran Puasa Tarwiyah dan Arofah Sebelum Hari Raya Idul Adha, Simak Keutamaan dan Tanggal Pelaksanaannya

2. Hari dibebaskannya dari api neraka

Allah menjanjikan pada keutamaan di hari Arafah yang merupakan hari dibebaskannya para hambaNya dari siksaan api neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:  

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟  

Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

Baca Juga: Syarat Penyembelih Hewan Kurban dan Jenis Menyembelihnya Menurut Islam

3. Dihapusnya dosa selama satu tahun

Pada hari arafah tanggal sembilan Dzulhijjah, bagi umat Islam yang beribadah pada hari itu akan dihapuskan dosa kecilnya selama satu tahun.

Rasulullah ﷺ bersabda:  

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ  

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).

Itulah cara niat, tata cara menjalankan puasa hingga keutamaan bagi hambaNya yang menjalankan ibadah pada bulan Dzulhijjah, semoga bermanfaat.***

 

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler