PORTALKALTENG - Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor telah merevisi desain Gerbang Sahati sesuai keinginan sejumlah masyarakat.
Beberapa perubahan dilakukan di antaranya penggunaan warna hingga menggantikan ikon jelawat menjadi burung tingang.
"Kami sudah sesuaikan desainnya dan sesuaikan artinya dengan filosofi kebudayaan kita. Warnanya juga sudah kami sesuaikan ," kata Halikinnor, Senin 20 September 2021.
Salah satunya dengan memasukan unsur burung tingang khas suku Dayak.
Secara filosofis, kedua burung tingang tidak boleh saling berhadapan harus saling membelakangi.
Hal seperti ini juga diperhatikan dalam desain gerbang yang baru ini.
Baca Juga: Peringati Hut ke 62 kabupaten Barito Selatan, Gubernur Kalimantan Tengah sampaikan harapannya
"Kami sudah mengakomodasi masukan dan saran masyarakat. Jadi kami harapnya tidak lagi kontroversi di sini," katanya.