Akankah Serangan Nuklir Rusia Berpotensi Menyebabkan Kiamat?

- 8 Oktober 2022, 12:17 WIB
Senjata nuklir.
Senjata nuklir. /Curriculum Nacional

Setiap penggunaan nuklir di Ukraina kemungkinan akan melibatkan senjata non-strategis atau taktis dengan sistem pengiriman jarak pendek dan yang biasanya kurang kuat daripada senjata strategis, meskipun rata-rata senjata ini berkali-kali lebih kuat daripada bom Hiroshima atau Nagasaki.

Baca juga: Konflik Rusia Ukraina, Jika Pada Awal 2022 Moscow Gencar Klaim Rebut Wilayah Namun Kini Situasi Berbalik

AS hanya memiliki satu jenis senjata taktis yaitu bom gravitasi B61. Menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), jumlahnya sekitar seratus di AS dan seratus di Eropa.

FAS memperkirakan Rusia memiliki 2.000 senjata taktis dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk digunakan di darat, laut, dan udara.

Senjata-senjata itu tidak dikerahkan pada rudal atau pesawat terbang, melainkan disimpan di bunker-bunker di lokasi penyimpanan yang tersebar di seluruh Rusia.

Ada 12 situs penyimpanan nasional yang dikenal dalam istilah militer Rusia sebagai "Object S", salah satunya di Belgorod, tepat di perbatasan Ukraina. Ada juga 34 situs "tingkat dasar" yang jaraknya lebih dekat ke sistem pengiriman.

Pada saat krisis, hulu ledak akan dipindahkan dari situs nasional ke situs tingkat dasar. Namun hingga saat ini, badan-badan intelijen Barat mengatakan tidak ada pergerakan seperti itu yang telah mereka amati.

Baca juga: Miss Grand Internasional Digelar di Indonesia, Perwakilan Ukraina Satu Kamar dengan Perwakilan Rusia, Kecewa?

Setiap gerakan semacam itu akan dilakukan oleh direktorat utama ke-12 angkatan bersenjata Rusia, yang memiliki tugas menyimpan dan memelihara hulu ledak dan kemudian mengirimkannya ke lokasi tingkat pangkalan atau langsung ke unit yang ditunjuk untuk meluncurkannya.

Seorang peneliti militer yang bekerja untuk kementerian pertahanan Soviet, Pavel Baev, mengatakan bahwa Putin tidak dapat mengandalkan senjata-senjata tersebut untuk “benar-benar” berfungsi.

Halaman:

Editor: Reni Nurari

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x