Network
PORTALKALTENG - Hari ke 80 "operasi militer khusus" Rusia ke Ukraina, pasukan terkuat kedua di dunia Kremlin dan sekutunya masih belum mampu taklukan Azovstal, Mariupol.
Resimen Azov, Marinir, Garda Nasional, Polisi hingga Pertahanan Teritorial masih bertahan di bungker pabrik baja Azovstal Ukraina.
Unit tempur di Azovstal bahkan kerap mengunggah serangan balik yang dilakukan serta menghancurkan unit tempur Rusia dan sekutunya.
Serangan balik unit tempur Ukraina di Azovstal ini terus dibayangi pemboman dan serbuan infanteri Rusia dan sekutunnya, bahkan dibawah minimnya amunisi sebab The Defender of Mariupol ini lama tidak menerima suply amunisi.
Baca Juga: Finlandia Bersiap Gabung NATO, Kremlin Sampaikan Akan Berdampak Negatif pada Hubungan dengan Rusia
"Musuh terus menyerbu wilayah pabrik Azovstal. Sepanjang hari ke-80 invasi skala penuh negara agresor, penjajah terus menjatuhkan bom udara ke para pembela Mariupol, terus menggunakan artileri berat dan tank, menggunakan sejumlah besar infanteri untuk mencoba menyerbu posisi Ukraina." tulis account Twitter @Polk_Azov pada Sabtu 14 Mei 2022.
Namun seperti pernyataan Resimen Azov sebelumnya, mereka tidak akan menyerah dan akan mempertahankan garis pertahanan di Azovstal.
"Terlepas dari situasi yang sangat kritis, para pembela, melakukan upaya manusia super, menolak upaya untuk menerobos posisi pembela dan menghalangi pasukan musuh." tulis account ini.
Perwakilan kepala Departemen Kepolisian di Oblast Donetsk, dengan tanda panggil "Polisi" di "Azovstal" menyampaikan kondisi korban pada unit tempur di tempat ini.
