Turki Dinilai Gagal Buka Koridor Kemanusiaan Mariupol, Komandan Brigade Marinir ke 36 Lakukan Upaya Terakhir

- 20 April 2022, 19:22 WIB
Kolase foto Komandan Brigade Marinir ke 36, Mayor Serhiy Volyna tulis surat kepada Paus Fransiskus dan anak anak di Azovstal
Kolase foto Komandan Brigade Marinir ke 36, Mayor Serhiy Volyna tulis surat kepada Paus Fransiskus dan anak anak di Azovstal /Ukrainska Pravda dan Twitter @Polk_Azov
PORTALKATENG - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Turki siap untuk mengevakuasi warga sipil dan tentara yang terluka dari kota Mariupol melalui laut.
 
Sebelumnya Komandan Brigade Marinir ke 36, Mayor Serhiy Volynskyi, juga menulis surat terbuka kepada Paus Fransiskus dan memintanya untuk membantu menyelamatkan orang-orang di Mariupol namun belum ada hasil.
 
Turki telah mengadakan negosiasi mengenai evakuasi warga sipil di Mariupol, tetapi sejauh ini belum membuahkan hasil, kini Komandan Brigade Marinir ke 36 meminta kepada pemimpin dunia untuk membantu Mariupol.
 
Serhiy Volynskyi (dikenal sebagai Volyna), Komandan Brigade Marinir ke-36 Angkatan Bersenjata Ukraina, telah meminta negara-negara asing untuk melakukan "ekstraksi" orang-orang dari Mariupol.
 
Baca Juga: Moscow Kembali Desak Pasukan di Mariupol Untuk Menyerah, Azov Sampaikan Bom Rusia Musnahkan Azovstal
 
Ia meminta untuk mengevakuasi personel militer yang terluka dan warga sipil ke tempat yang lebih aman.
 
Volyna mengatakan bahwa hanya beberapa jam, atau paling banyak hari, yang tersisa bagi orang-orang untuk diselamatkan.

Hal ini disampaikan oleh Serhiy Volynskyi dalam sebuah video yang disebarkan oleh seorang reporter Nataliia Nahorna, seperti yang dilansir pravda.ru Rabu 20 April 2022.
 
"Ini adalah upaya kami menarik perhatian kepada dunia. Ini bisa menjadi upaya terakhir kami. karena kami mungkin hanya memiliki beberapa hari, atau bahkan beberapa jam, yang tersisa." ungkap Menurut Volynskyi.
 
Baca Juga: Kehabisan Amunisi, 11 April 2022 'Last Stand' Brigade Marinir ke 36 dan Batalyon Azov di Mariupol Ukraina

"Kekuatan musuh puluhan kali lebih besar dari kita. Mereka menguasai udara dan mendominasi dalam hal artileri, pasukan darat, peralatan, dan tank." ungkapnya.

"Kami mempertahankan garis pertahanan di satu lokasi, pabrik Azovstal, yang saat ini menampung garnisun militer Mariupol dan warga sipil yang terjebak di tengah perang." jelasnya.
 
Sebelumnya: Pada malam 19-20 April, Serhii Volynskyi membagikan pidato tertulis di mana dia menggambarkan dua skenario untuk menyelamatkan Mariupol: skenario militer yang melibatkan sambaran petir, atau skenario politik yang melibatkan kesepakatan politik.
 
"Kami meminta para pemimpin dunia untuk membantu kami. Kami meminta mereka untuk melakukan operasi "ekstraksi" dan mengevakuasi kami ke wilayah negara ketiga." sambung Volyna.
 
Baca Juga: Rusia Kecolongan, Ratusan Marinir Lolos dari Kepungan dan Bergabung dengan Batalyon Azov di Mariupol
 
"Di garnisun militer Mariupol, kami memiliki lebih dari 500 tentara yang terluka dan ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Kami meminta untuk diberikan keamanan di wilayah negara ketiga. Terima kasih." tutupnya.
 
Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x