Moscow Kembali Desak Pasukan di Mariupol Untuk Menyerah, Azov Sampaikan Bom Rusia Musnahkan Azovstal

- 20 April 2022, 19:02 WIB
Wilayah Azovstal yang diperebutkan Ukraina dan Rusia
Wilayah Azovstal yang diperebutkan Ukraina dan Rusia /googlemaps

PORTALKALTENG -  Tanpa pengawasan dari negara netral Rusia desak militer Ukraina yang ada di Azovstal untuk menyerah dan meletakan senjata.

Rusia menuntut hal yang sama dari para pembela Ukraina seperti beberapa waktu lalu yaitu menyerah secara penuh kepada tentara Kremlin.

Awal sebenarnya dari gencatan senjata oleh kedua belah pihak akan ditandai dengan pengibaran bendera : merah di pihak Rusia, putih di pihak Ukraina di sekeliling 'Azovstal'."

Fakta bahwa para pihak siap untuk memulai "gencatan senjata" harus dikonfirmasi melalui semua saluran komunikasi, dan para pembela Ukraina harus meninggalkan "Azovstal" tanpa senjata atau amunisi pada pukul 14:00.

Baca Juga: Militer Ukraina Sukses Bebaskan Kota Maryinka, Donetsk yang Berjarak Sekitar 109 Kilometer dari Mariupol

Kementerian Pertahanan Federasi Rusia menyerukan kepada militer Ukraina untuk menyerah, bukan untuk memperjuangkan ide-ide Nazisme dan menjamin kehidupan, seperti yang dilansir RIA.Novosti Selasa 19 April 2022.

"Jangan mencobai nasib Anda, tetapi buat satu-satunya keputusan yang tepat untuk menghentikan permusuhan dan meletakkan senjata Anda sekarang, di mana pun "kurator" Anda memaksa Anda untuk memperjuangkan ide-ide Nazisme." kata Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Federasi Rusia, Selasa 19 April 2022.

Moscow juga menyampaikan bahwa akan mengedepankan aturan konvensi Jenewa walau tanpa pihak ketiga yang mengawasi penyerahan yang diserukan ini.

"Federasi Rusia menjamin Anda masing-masing dari pelestarian kehidupan dan kepatuhan dengan semua norma Konvensi Jenewa tentang perlakuan terhadap tawanan perang, seperti yang telah terjadi dengan personel militer Angkatan Bersenjata Ukraina, yang sebelumnya menyerah di Mariupol," kata Mizintsev.

Halaman:

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: RIA Novosti pravda.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x