Mariupol Masih Panas, Batalyon Azov Klaim Hancurkan 3 Tank dan Tewaskan Puluhan Tentara Kremlin dan Sekutunya

- 31 Maret 2022, 22:31 WIB
Batalyon Azov Klaim hancurkan 3 Tank Rusia dan tewaskan puluhan tentata lawan
Batalyon Azov Klaim hancurkan 3 Tank Rusia dan tewaskan puluhan tentata lawan /Twitter @Polk_Azov

 

PORTALKALTENG - Nama Batalyon Azov yang diidentikan dengan Neo-Nazi dan kaum Nasionalis yang di klaim menjadi salah satu tujuan dari operasi militer khusus Rusia yaitu "denazifikasi".

Pendiri Batalion Azov Andriy Biletsky menyampaikan setidaknya ada 15 ribu anggota batalyon azov yang mempertahankan kota Mariupol saat awal invasi dimulai.

Klaim terbaru dari batalyon ini adalah penghancuran 3 tank dan puluhan tentara Rusia dan sekutunya di Mariupol, termasuk sejumlah pasukan khusus Rusia.

Menurut Biletsky, Batalion Azov adalah "tulang punggung pertahanan Mariupol", dan pada awal invasi ada sekitar 1,5 ribu pejuang di kota itu.

Baca Juga: Rusia Soroti Rencana Ukraina Beli Senjata dari Jerman, Christine Lambrecht : Kyiv Beli Langsung ke Produsen

"Kami memainkan peran utama dalam pertempuran paling serius," kata Andriy Biletsky.

Batalyon Azov [sebelumnya unit paramiliter sekarang dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata Ukraina -ed.] melaporkan penghancuran 3 tank dan pembunuhan 64 tentara Rusia dalam pertempuran untuk Mariupol, termasuk tentara dari Pasukan Khusus Direktorat Utama Federasi Rusia ( GRU).

Klaim ini disampaikan mereka melalui unggahan status pada Kamis 31 Maret 2022 pukul 02.31 AM di account @Polk_Azov.

"Pertempuran untuk kota Mariupol di Ukraina berlanjut. Pejuang dari Batalyon Azov menghentikan 3 tank dan lebih dari 64 unit infanteri musuh hari ini, termasuk tentara pasukan khusus GRU dari Federasi Rusia." tulis @Polk_Azov.

Baca Juga: Saling Klaim Wilayah, Rusia Rebut Zolotaya Niva, Ukraina Klaim Bebaskan 5 Pemukiman dari Tentara Kremlin

Sebelumnya, Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav Palamar, telah menjelaskan mengapa para pembela Ukraina menolak meninggalkan Mariupol ketika situasi di sana menjadi kritis.

Selain itu dikabarkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberi mereka izin untuk meninggalkan Mariupol.

"Kami bertanya apakah benar kami diminta meninggalkan kota? Apakah kami benar-benar menyerah karena kami tidak ingin meninggalkan teman kami yang mati dan terluka?" tanya Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav Palamar.

"Saya akan menjawab sebagai berikut: "Dan menurut Anda, apa yang harus dilakukan militer Ukraina?" ujar Palamar.

Baca Juga: Mayoritas Pejuang Batalion Azov Nasionalis, Andriy Biletsky : Azov Adalah Tulang Punggung Pertahanan Mariupol

"Saya tekankan: kami akan terus melindungi kota, setiap rumah, setiap jalan. Kami akan melakukan segalanya untuk menyelamatkan kami yang terluka dan mengubur tentara kami yang terbunuh." jelasnya.

"Kami mendengar bahwa tidak berhasil melawan kekuatan yang luar biasa dalam rasio 1 banding 10, tanpa pesawat dan lebih ... artileri darat, kekuatan yang sepuluh kali lebih unggul dari kita, dalam pengepungan penuh." ungkap Palamar.

Video pernyataan Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav Palamar ini dbagikan melalui sejumlah media sosial seperti telegram dan facebook.

"Kami ditanya tentang kemungkinan membuka blokir. Ingat Pangeran Sviatoslav, ingat prestasi Bolbochan dan lainnya: tekad dan profesionalisme komandan - inilah yang paling dihargai selama perang." ungkapnya.

Baca Juga: Kepala Markas Besar Resimen Azov, Kapten Bogdan Krotevich Sampaikan Kondisi Mariupol per 28 Maret 2022

"Musuh menunjukkan kepada kita foto-foto lingkungan yang direbut di Mariupol. Pada saat yang sama, pembela kami terus membunuh penjajah dan menghancurkan peralatannya. Saya tekankan: perjuangan untuk kota terus berlanjut." tegasnya.

Video ini diunggah di Telegram oleh channel АЗОВ - Маріуполь sekitar Selasa 29 Maret 2022.

ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x