Varian Baru COVID BQ.1 & BQ.1.1 Muncul, AS dan Eropa Pertegas Aturan Vaksin

22 Oktober 2022, 07:45 WIB
Seorang pria mendapat suntikan vaksin Johnson & Johnson di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 6 April 2021. /Carlos Barria/Reuters

PORTAL KALTENG – Regulator kesehatan AS memperkirakan bahwa varian baru COVID, BQ.1 dan BQ.1.1, terkait erat menyumbang 16,6% kasus virus corona di negara mereka, hampir dua kali lipat dari minggu lalu.

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menyatakan bahwa varian-varian tersebut kemungkinan akan meningkatkan kasus virus corona dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan mendatang di wilayah Eropa.

Kedua varian tersebut adalah keturunan dari subvarian BA.5 Omicron yang merupakan bentuk dominan dari virus corona di Amerika Serikat.

Baca Juga: Cegah Bencana Besar, Ukraina Desak Barat Turut Peringatkan Rusia Agar Tak Ledakkan Bendungan

Baca Juga: Permintaan China Berkurang, Harga Minyak Asia Melemah

Regulator di Eropa dan AS baru-baru ini telah mengesahkan booster vaksin yang menargetkannya.

Hingga saat ini, belum ada bukti bahwa BQ.1 memiliki keterkaitan dengan peningkatan keparahan dibandingkan dengan varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang beredar.

Akan tetapi, beberapa pejabat di Eropa telah memperingatkan bahwa varian ini dapat dihindari dengan mendapatkan perlindungan kekebalan (vaksin), mengutip sebuah studi laboratorium di Asia.

Baca Juga: Seolhyun Dikabarkan Tinggalkan FNC Entertainment dan Pindah ke Agensi Jun Ji Hyun IEUM HASHTAG

"Varian-varian ini sangat mungkin menyebabkan lonjakan penyakit yang sangat buruk pada musim dingin ini di AS, seperti yang sudah mulai terjadi di Eropa dan Inggris," kata Gregory Poland, ahli virologi dan peneliti vaksin di Mayo Clinic.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kasus mingguan virus corona telah menurun baru-baru ini di negara mereka.

Data yang ditunjukkan dari jumlah virus corona yang ditemukan dalam sampel air limbah yang diuji oleh Biobot Analytics di seluruh Amerika Serikat selama enam minggu terakhir pada dasarnya sudah stabil.

Baca Juga: Im Siwan dan Seolhyun Menguji Chemistry Mereka di Pembacaan Naskah Drama 'I Don’t Feel Like Doing Anything'

Sampel dari air limbah sering dipakai untuk memprediksi kemungkinan lonjakan COVID-19 pada data CDC.

Varian baru BQ.1 dan BQ.1.1 terus dipantau secara ketat oleh regulator dan produsen vaksin jika mereka mulai menghindari perlindungan yang dimiliki vaksin saat ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu ini mengatakan bahwa varian BQ.1.1 telah beredar di setidaknya 29 negara.

Pada hari Jumat, CDC AS mengeluarkan pernyataan jika BQ.1 dan BQ.1.1 diperkirakan menjadi 9,4% dari varian yang beredar minggu lalu.

Editor: Reni Nurari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler