Amerika Serikat Akan Absen dan Boikot Pertemuan G20 di Indonesia Jika Presiden Rusia Vladimir Putin Hadir

7 April 2022, 14:50 WIB
Maudy Ayunda,Jubir Presidensi G20, Rabu 31 Maret 2022 /Dok. Kominfo

PORTALKALTENG - Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia harus dikeluarkan dari forum Kelompok 20 ekonomi utama, dan Amerika Serikat tidak akan menghadiri "sejumlah pertemuan G20" jika pejabat Rusia muncul.

Komentarnya pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS menimbulkan pertanyaan tentang peran masa depan G20 setelah invasi Rusia ke Ukraina.

"Presiden Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun," kata Yellen, Rabu 6 April 2022.

"Dia meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20 dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana."sambungnya sperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Mantan Presiden Medvedev : Rusia Tidak Dapat Dikecualikan dari Forum G20 yang Diketuai Indonesia

"Secara global, dampak dari krisis meningkatkan kerentanan ekonomi di banyak negara yang sudah menghadapi beban utang yang lebih tinggi dan pilihan kebijakan yang terbatas saat mereka pulih dari COVID-19," kata Yellen.

Selain itu ia menyampaikan bahwa invasi atau operasi militer Rusia ke Ukraina sudah mengganggu pasokan bahan makanan di dunia.

"Invasi telah "mengganggu aliran makanan bagi jutaan orang di seluruh dunia dan menyebabkan harga melonjak," tambahnya.

Sejak 2008, forum G20 telah menjadi forum internasional utama untuk isu-isu mulai dari bantuan COVID-19 hingga utang lintas batas dan juga termasuk China, India, Arab Saudi, dan negara-negara lain yang enggan mengutuk tindakan Rusia.

Baca Juga: Perhelatan Acara G20 di Jakarta, Sri Mulyani Indrawati: Produk Indonesia Sangat Unik dan Estetik

Yellen mengatakan kepada anggota parlemen invasi Rusia ke Ukraina dan pembunuhan warga sipil di Bucha "tercela, merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan.

Selainitu invasi ini akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan negara di sekitarnya."

Amerika Serikat dan sekutu utamanya telah menempatkan penekanan yang lebih besar dalam beberapa bulan terakhir pada pengelompokan G7 dari negara-negara demokrasi industri sebagai tanggapan mereka terhadap perang Rusia di Ukraina.

Yellen mengatakan pemerintahan Biden ingin mendorong Rusia keluar dari partisipasi aktif di lembaga-lembaga internasional utama.

Baca Juga: Rusia Percaya Tentaranya yang Menjadi Tawanan di Ukraina Mengalami Siksaan, Kekerasan dan Diintimidasi

Namun ia mengakui bahwa tidak mungkin Rusia dapat dikeluarkan dari Dana Moneter Internasional mengingat aturannya.

Indonesia memegang kursi kepemimpinan G20 tahun ini dan akan menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada bulan Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada bulan November 2022.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan kemudian mengatakan bahwa Yellen mengacu pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada 20 April di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia di Washington dan pertemuan deputi terkait.

Pertemuan keuangan April akan diadakan secara langsung dan virtual dan partisipasi Rusia tidak jelas saat ini.

Baca Juga: Rusia Ditunding Operasikan Mobil Krematorium di Mariupol untuk Membakar Korban Penduduk Kota yang Terbunuh

Rusia telah mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 di Bali tahun ini.

Kremlin juga menyampaikan bahwa mereka telah menerima dukungan China untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.

Indonesia tidak dapat mengusir atau "mengusir" anggota G20 mana pun, termasuk Rusia, karena suatu negara hadir tergantung pada negara itu sendiri.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler