Kronologi Tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya, Tragedi Terparah Sepanjang Sejarah Sepak Bola Indonesia

- 3 Oktober 2022, 16:00 WIB
Potret kejadian kerusuhan pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan di antara Arema FC VS Persebaya yang terjadi 1 Oktober 2022, disebut diperparah dengan tembakan gas air mata.
Potret kejadian kerusuhan pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan di antara Arema FC VS Persebaya yang terjadi 1 Oktober 2022, disebut diperparah dengan tembakan gas air mata. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

Baca Juga: Nitizen Diskusikan Prediksi Nominasi Melon Music Awards (MMA) 2022

Terlihat seperti tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan kepada pemain Arema FC. Setelah itu, para pemain Arema FC masuk ke dalam ruang ganti dengan dibantu oleh pihak kepolisian.

Beberapa menit kemudian, kepolisian melakukan tindak kekerasan kepada para supporter Aremania yang berada di lapangan sehingga mereka semua mulai berlarian dan berhamburan.

Saat itu situasi menjadi di lapangan menjadi tidak kondusif dikarenakan beberapa suppoter turun ke lapangan dan kepolisian berusaha mengusir mereka dan menyuruh mereka kembali ke tribun dengan tindakan kekerasan.

Situasi yang semakin tidak kondusif tersebut menyebabkan pohak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribun, yang sebenarnya di area tribun tidak terjadi kerusuhan sama sekali.

Tembakan gas air mata dilakukan beberapa kali ke beberapa tribun. Sontak hal tersebut membuat panik seluruh supporter yang berada di tribun, mereka berusaha menyelamatkan diri agar tidak terkena gas air mata yang membuat sesak nafas dan mata perih.

Baca Juga: Mengulik APC M113 yang Dikirimkan Lithuania, Sudah 300 Unit Beroperasi di Ukrina untuk melawan Rusia

Banyaknya jumlah supporter yang berusaha lari ke pintu ke luar menyebabkan kerusuhan karena pintu keluar yang cukup kecil hanya bisa memuat sebagian orang.

Sedangkan dari belakang mereka terus berdesakan dan saling mendorong. Suasana yang semakin mencekam membuat mereka tidak mempedulikan lingkungan sekitar dan hanya fokus untuk menyelamatkan diri melalui pintu keluar.

Kerumunan orang yang banyak membuat sebagian orang kehabisan oksigen dan pingsan, akibatnya banyak orang yang tersandung, terjatuh, dan terinjak-injak.

Halaman:

Editor: Fina Pradika Putri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x