Kronologi Tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya, Tragedi Terparah Sepanjang Sejarah Sepak Bola Indonesia

3 Oktober 2022, 16:00 WIB
Potret kejadian kerusuhan pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan di antara Arema FC VS Persebaya yang terjadi 1 Oktober 2022, disebut diperparah dengan tembakan gas air mata. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

PORTAL KALTENG - Pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu pertandingan sepak bola Arema FC vs Persebaya yang dilaksanakan di stadion Kanjuruhan Malang berakhir menjadi tragedi yang mengenaskan dimana terjadi kerusuhan yang menyebabkan 125 korban meninggal dunia.

Tragedi tersebut menjadi tragedi terparah dalam sejarah pertandingan sepak bola di Indonesia selama ini, bahkan menjadi yang terparah di dunia setelah tragedi di stadion Nasional Peru pada tahun 1964 yang menyebabkan 328 korban meninggal dunia.

Kronologi tragedi antara Arema FC vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang akan dijelaskan lengkap pada artikel ini.

Baca Juga: BSU Tahap 4 Rp600 ribu Cair Hari Ini, Pastikan 3 Hal Ini agar Dana Langsung Cair

Pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB di stadion Kanjuruhan Malang awalnya akan dilakukan perubahan jadwal oleh kepolisian menjadi pukul 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan.

Namun, pihak panitia pelaksana dari PT. Liga Indonesia tidak bersedia untuk mengubah jadwal pertandingan tersebut sehingga pertandingan tetap diadakan pada pukul 20.00 WIB.

Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya berjalan dengan lancar, diakhiri dengan skor 2 - 3 yang menandakan kekalahan bagi Arema FC.

Setelah peluit panjang yang menandakan pertandingan telah berakhir pada pukul 22.00 WIB para pemain Persebaya telah kembali terlebih dahulu ke dalam ruang ganti, sedangkan pemain Arema FC masih berada di lapangan untuk meminta maaf kepada seluruh supporter mereka Aremania yang hadir di stadion.

Dari sini awal mula tragedi Kanjuruhan terjadi, sebagian supporter Aremania terlihat turun ke lapangan untuk berbicara kepada pemain Arema FC melampiaskan kekecewaan mereka karena tim kebanggannya tidak menuai hasil seperti yang diharapkan para supporter Aremania.

Baca Juga: Nitizen Diskusikan Prediksi Nominasi Melon Music Awards (MMA) 2022

Terlihat seperti tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan kepada pemain Arema FC. Setelah itu, para pemain Arema FC masuk ke dalam ruang ganti dengan dibantu oleh pihak kepolisian.

Beberapa menit kemudian, kepolisian melakukan tindak kekerasan kepada para supporter Aremania yang berada di lapangan sehingga mereka semua mulai berlarian dan berhamburan.

Saat itu situasi menjadi di lapangan menjadi tidak kondusif dikarenakan beberapa suppoter turun ke lapangan dan kepolisian berusaha mengusir mereka dan menyuruh mereka kembali ke tribun dengan tindakan kekerasan.

Situasi yang semakin tidak kondusif tersebut menyebabkan pohak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribun, yang sebenarnya di area tribun tidak terjadi kerusuhan sama sekali.

Tembakan gas air mata dilakukan beberapa kali ke beberapa tribun. Sontak hal tersebut membuat panik seluruh supporter yang berada di tribun, mereka berusaha menyelamatkan diri agar tidak terkena gas air mata yang membuat sesak nafas dan mata perih.

Baca Juga: Mengulik APC M113 yang Dikirimkan Lithuania, Sudah 300 Unit Beroperasi di Ukrina untuk melawan Rusia

Banyaknya jumlah supporter yang berusaha lari ke pintu ke luar menyebabkan kerusuhan karena pintu keluar yang cukup kecil hanya bisa memuat sebagian orang.

Sedangkan dari belakang mereka terus berdesakan dan saling mendorong. Suasana yang semakin mencekam membuat mereka tidak mempedulikan lingkungan sekitar dan hanya fokus untuk menyelamatkan diri melalui pintu keluar.

Kerumunan orang yang banyak membuat sebagian orang kehabisan oksigen dan pingsan, akibatnya banyak orang yang tersandung, terjatuh, dan terinjak-injak.

Penumpukan suppoter yang berada di pintu keluar tersebut menyebabkan sesak nafas lalu kekurangan oksigen sehingga menyebabkan banyak orang yang mengalami patah tulang karena terinjak sampai meninggal.

Tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya menyisahan duka mendalam bagi supporter Aremania, suppoter sepak bola Indonesia, seluruh warga Indonesia, bahkan di seluruh dunia.

Demikian kronologi tragedi antara Arema FC vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang yang berhasil dirangkum.

Semoga tragedi ini tidak terulang lagi dikemudian hari dan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.***

Editor: Fina Pradika Putri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler