Klik YouTube Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka Ke-6 : Angkat Kearifan Lokal

- 10 Juni 2022, 09:44 WIB
Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka ke-6/Laman Webinar-ikm.siptk.app
Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka ke-6/Laman Webinar-ikm.siptk.app /

PORTAL KALTENG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan kembali menggelar Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka ke-6 dengan mengangkat tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jumat siang 3 Juni 2022. 

Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka ke-6 , Ditjen GTK menghadirkan pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Zulfikri Anas sebagai pembicara utama.  

Dilansir Portalkalteng.com melalui halaman Kemdikbud.go.id tentang Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka ke-6 . 

Baca Juga: Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Gelar Pemilihan Duta Bahasa Kalteng Tahun 2022 

Dalam paparannya, Zulfikri mengungkapkan bahwa proyek Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu bentuk dari esensi nyata Kurikulum Merdeka. 

“Untuk itu dunia pendidikan harus memberikan ruang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk menemukan cara terbaik bagi mereka sehingga potensi-potensi kemanusiaan yang sudah ada dalam diri mereka tumbuh dan berkembang dengan baik berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dilewati,” kata Zulfikri. 

Zulfikri juga mengatakan bahwa proyek Profil Pelajar Pancasila berbeda dengan project best learning yang selama ini dikenal. Pada project best learning, menurut Zulfikri, mungkin terdapat langkah-langkah yang tidak cocok dengan anak atau siswa, sedangkan proyek Profil pelajar Pancasila lebih memberikan pengalaman nyata untuk mengasah nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri anak-anak dan menguatkan karakter-karakter mereka sebagai manusia. 

Baca Juga: Jasad Eril Ditemukan, DNA Sudah Dipastikan Cocok dengan Ibunda Atalia Praratya

“Misalkan dari kepedulian mereka terhadap lingkungan, kepedulian mereka pada sesama manusia, kolaborasi, kemampuan mereka menyelesaikan masalah, bagaimana mereka menerima perbedaan, dan menyadari bahwa perbedaan itu merupakan kekuatan yang harus kita gunakan dalam rangka membangun harmoni dalam kehidupan,” lanjut Zulfikri. 

Halaman:

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x