Kinerja Positif Sektor Industri Makanan Minuman Kemenperin Gali Potensi Kerja Sama antara Indonesia Taiwan

- 27 November 2021, 14:26 WIB
Kegiatan The 3rd Indonesia Taiwan Dialogue on The Food Industry
Kegiatan The 3rd Indonesia Taiwan Dialogue on The Food Industry /kemenperin

PORTALKALTENG - Kinerja sektor industri makanan dan minuman (mamin) terus menunjukkan sisi positifnya di tengah masa pandemi.

Industri mamin terbukti menjadi salah satu sektor unggulan dengan kinerjanya yang gemilang.

Hal tersebut terlihat dari meningkatnya permintaan produk pangan pada pasar domestik maupun internasional mengalami tren peningkatan yang relatif stabil.

Pada kuartal III tahun 2021, industri mamin berkontribusi sebesar 38,91% terhadap pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas.

Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian terus mendorong kerja sama antar pemangku kepentingan di sektor industri makanan dan minuman, salah satunya dengan industri-industri yang berasal dari Taiwan.

Baca Juga: Potensi Baesar Industri Halal, Kemenperin Fokos Dorong Tumbuhnya Kawasan Industri Halal di Indonesia

“Kerja sama kedua negara perlu didorong untuk memenuhi permintaan global akan produk pangan,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam The 3rd Indonesia – Taiwan Dialogue on The Food Industry yang diselenggarakan secara hybrid beberapa waktu lalu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama bersama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan diikuti oleh pemangku kepentingan industri mamin.

Pertemuan kerja sama ini juga mengedepankan kolaborasi industri dengan berbagai pihak dari dalam negeri seperti Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Balai Besar Industri Agro (BBIA) dan Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK).

Baca Juga: Melalui Partisipasi di Ajang ITAP 2021, Tunjukkan Kesiapan Sektor Manufaktur Indonesia Bertransformasi ke 4.0

“Kami harapkan forum ini dapat membawa manfaat bagi industri makanan dan minuman kedua negara, serta peningkatan perdagangan dan investasi antar kedua negara sebagai bagian dari rantai pasok global. Ke depan, kami harapkan forum ini dapat menciptakan dan meningkatkan kerja sama dalam pemanfaatan teknologi tepat guna terutama bagi industri kecil dan menengah,” terang Putu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin, Mohammad Ari Kurnia Taufik yang bertindak sebagai co-chair pada dialog tersebut juga meminta agar forum ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua pihak.

“Selain meningkatkan perdagangan antara kedua negara, kami juga memiliki target agar forum Food Dialogue ini juga memberikan manfaat bagi Indonesia berupa transfer teknologi dan kerja sama peningkatan mutu pangan sekaligus juga mengundang perusahaan asal Taiwan untuk berinvetasi, khususnya di sektor-sektor yang sedang melakukan terobosan hilirasi,” jelas Ari.

Baca Juga: Kemenperin Dukung Penerapan Teknologi HIjau pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil Nasional

Dalam forum ini, dibahas beberapa agenda, antara lain peluang kerja sama di bidang hilirisasi porang, pengembangan konsentrat pakan hijauan, makanan berbasis tumbuhan yang memiliki tekstur seperti daging, analisa food contact materials, analisa microplastic, dan analisa pestisida pada minyak atsiri.

Pada kesempatan ini, pihak Taiwan melalui Bureau of Foreign Trade Ministry of Eonomic Affairs serta lembaga penelitian FIRDI menyampaikan sambutan positif untuk peningkatan kerja sama.

Salah satu yang ditawarkan oleh Taiwan adalah teknologi penunjang untuk industry 4.0.

“Pihak Taiwan akan menindaklanjuti usulan-usulan Indonesia yang dibahas dalam agenda dialog. Lebih lanjut, ada beberapa usulan kerja sama dari Indonesia yang membutuhkan proposal komprehensif agar nantinya lebih mudah dalam melakukan link and match dengan perusahaan dari Taiwan,” Ari menerangkan.***

Editor: Patriano Jaya Maleh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x