Food Estate Holtikultura di Desa Lamuk Wonosobo Gunakan Inovasi Teknologi Balitbangtan Berbasis Internet

- 23 November 2021, 14:32 WIB
Menteri Pertanian tinjau lokasi food estate holtikultura di wonosobo
Menteri Pertanian tinjau lokasi food estate holtikultura di wonosobo /kementan

PORTALKALTENG - Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Desa Lamuk, Wonosobo, Jawa Tengah  pada Kamis 18 November 2021.

Kunker ini dilaksanakan dalam rangka peninjauan kawasan Food Estate berbasis hortikultura.

Mentan Syahrul menyampaikan apresiasinya atas penerapan teknologi yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

“Pengembangan Food Estate untuk ketahanan pangan perlu didukung dengan inovasi teknologi. Semoga teknologi yang dikenalkan Badan Litbang Pertanian di sini bisa menjadi percontohan bagi petani,” ucap Syahrul Yasin Limpo.

Baca Juga: Sektor Manufaktur Indonesia Siap Hadapi Era Industri Empat Titik Nol yang Saat ini terus Didorong Pemerintah

Adapun teknologi yang dikenalkan mulai dari irigasi pintar sekaligus pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dikendalikan secara otomatis.

Teknologi tersebut disesuaikan dengan komoditas yang ditanam antara lain bawang putih, bawang merah, cabai, dan kentang.

“Di sini Balitbangtan salah satunya oleh Balai Penelitian Lingkungan (Pertanian) terlibat menyiapkan teknologi irigasi otomatis berbasis internet of things. Cara kerjanya menggunakan tenaga surya, terhubung dengan sistem informasi, dan merupakan teknologi ramah lingkungan,” papar Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry.

Baca Juga: Penguasaan Teknologi Industri untuk Hasilkan Produk Berkualitas Menjadi Kendala IKM di Indonesia

Balitbangtan juga menyiapkan alat dan mesin pertanian untuk mendukung budi daya hingga pascapanen komoditas hortikultura.

Mulai dari mesin penggulud tanah, penanam dan pemanen kentang, mesin pengupas kentang, mesin peniris minyak, deep fryer, dan continuous sealer untuk pengemasan.

Food Estate berbasis hortikultura dikembangkan di beberapa kecamatan di Wonosobo dengan total luas 332 hektare.

Food Estate ini juga dikembangkan dengan model kemitraan closed loop yang melibatkan petani, pemerintah, swasta, dan perbankan.

Baca Juga: Solusi Banjir dari Menteri LHK : Rencanakan Pola Pemukiman Gunakan Kearifan Lokal Seperti Rumah Panggung

Dengan mekanisasi pertanian, diestimasikan dapat menekan biaya tenaga kerja sebesar 20 persen serta menghasilkan produk yang berdaya saing.

Selain itu, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendorong peningkatan nilai.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Kementan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah