Baca Juga: PDAM Kapuas Tidak Mampu Bayar Tunggakan Gajih Sekaligus Namun Bertahap? ada apa?
Angka tersebut lebih rendah daripada Thailand dan Singapura yang mencapai 56 persen. Artinya lebih dari setengah masyarakat ingin membeli mobil listrik.
Dalam survei ini juga dijelaskan alasan mengapa masyarakat tak mau membeli mobil listrik tersebut.
Alasan paling utama dari masyarakat Indonesia ialah masih tingginya harga mobil listrik yang dijual saat ini (47 persen).
Selain itu, alasan-alasan lainnya meliputi sedikitnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) (42 persen), pengecasan tenaga yang lebih lama daripada mobil bensin (34 persen), dan takut kehabisan baterai ketika masih di jalan (34 persen).
Terkait survey ini, Anggota Dewan Asosiasi Energi Berkelanjutan Singapura Dr Sanjay Kuttan menyatakan lebih baik masyarakat tak terlalu melihat biaya yang dikelukarkan ketika membeli mobil listrik.
"Membeli kendaraan listrik (EV) bukan didasarkan pada 'biaya saat pembelian' tapi lebih ke arah 'total biaya kepemilikan'.
"Di balik aksesibilitas infrastruktur dan kualitas elektron dari mesinnya, ada penghematan yang signifikan ketika mempertimbangkan biaya perawatan dan biaya energi per km perjalanan," ujar Sanjay menjelaskan.**
Artikel ini telah tayang di pikiranrakyat.com dengan judul Survey : Masyarakat Indonesia Belum Minati Mobil Listrik