PORTALKALTENG - Mantan Komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha mengungkapkan sejumlah masalah di dalam maskapai penerbangan kebanggaan Indonesia tersebut.
Dikabarkan sebelumnya, Garuda Indonesia diketahui terjerat utang yang mencapai Rp70 triliun.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun telah menolak upaya penyelamatan dengan suntikan dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Menurut perwakilan dari Kementerian BUMN, jika PMN diberikan maka akan sangat banyak kebutuhan anggaran untuk Garuda Indonesia.
Baca Juga: Mengintip Web Paviliun Indonesia pada Expo Dubai 2021
Oleh karena itu, Kementerian yang dipimpin Erick Thohir tersebut memfokuskan usaha penyelamatan krisis Garuda lewat negosasi dengan para lessor terkait utang dalam menyewa pesawat.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga juga menyebut bahwa sejak dahulu, manajemen Garuda dinilai tidak beres dalam hal penyewaan pesawat.
Menjadi pertannyana mengapa harga yang dipatok Lessor ke Garuda tercatat paling tinggi di dunia, yakni mencapai 60 persen yang akhirnya membebani kinerja keuangan perseroan.
Baca Juga: CePAD Produk Unggulan Karya Anak Bangsa pada Dubai Expo 2021