Industri Alami Pertumbuhan Signifikan, Florikultura RI Berpotensi Kuasai Pasar Internasional

16 Oktober 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi bunga anggrek /Pexels.com/Pixabay

PORTAL KALTENG - Keberagaman jenis florikultura Indonesia banyak diminati oleh masyarakat global dan dianggap mampu menguasai pasar internasional.

Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto meyakini hal tersebut berdasarkan pertumbuhan industri florikultura yang terlihat signifikan.

Prihasto menerangkan jika pertumbuhan industri florikultura mengalami pertumbuhan kebutuhan rata-rata mencapai 21,8 persen di pasar domestik.

Baca Juga: Jin BTS Buat Terkejut Penggemar dengan Umumkan Rencana Rilis Album Solo!

"Industri florikultura terus mengalami pertumbuhan yang signifikan selama beberapa dekade belakangan ini. Pertumbuhan kebutuhan florikultura di pasar domestik rata-rata per tahun mencapai sekitar 21,8 persen. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, kami berharap agar industri florikultura dapat berperan lebih besar lagi," kata Prihasto melansir ANTARA pada Minggu, 16 Oktober 2022.

Ia kemudian menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi mengambil pangsa pasar florikultura Internasional, sekaligus memperkuat pasar domestik dengan keunggulan pada sumber daya alam, agroklimat, dan sumber daya manusia yang dimanfaatkan secara optimal.

"Kami meyakini bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar dunia. Guna meningkatkan daya saing produk, kami melakukan upaya peningkatan mutu, produktivitas dan efisiensi produksi florikultura. Selain itu juga dukungan teknologi inovatif yang siap diterapkan di lapangan," tambah Prihasto.

Baca Juga: 'Little Women' Mendominasi Peringkat Teratas Drama dan Aktor Paling Populer Selama Minggu Terakhir Penayangan

Dalam keterangannya, Prihasto menerangkan kegiatan One Day With Indonesian Coffee, Fruits, and Foliculture (ODICOFF) yang berlangsung di beberapa negara sejak 2021 menjadi salah satu ajang promosi florikultura.

"Saat itu kami hadir di 10 negara yaitu Belanda, Maroko, Denmark, Serbia, Amerika Serikat, Spanyol, Uni Emirat Arab, turki, Rumania, dan Mesir, menghasilkan kontrak ekspor senilai Rp7,2 triliun," ungkap Prihasto.

Pengembangan untuk memajukan industri florikultura dilakukan oleh pihak Kementan dengan berbagai cara. Seperti, melakukan berbagai inovasi teknologi, kelembagaan dan manajemen yang sesuai dengan kemajuan florikultura dalam negeri.

Baca Juga: 'Antifragile' LE SSERAFIM Berhasil Pecahkan Rekor Sendiri dengan Penjualan Lebih dari 600.000 Album Pre-Order

Salah satu konsep yang tengah dikembangkan oleh pihak Kementan ialah Kampung Florikultura.

Kampung Florikultura dikembangkan dengan tujuan membangun kawasan florikultura dalam satu wilayah adminitratif desa atau kelurahan berskala ekonomi yang menguntungkan petani.

"Kami saat ini sedang mengembangkan 105 Kampung Florikultura. Melalui konsep kampung ini diharapkan akan terbangun kawasan florikultura dalam satu wilayah administratif desa atau kelurahan berskala ekonomi yang menguntungkan petani," tutur Prihasto.

Saat ini ajang pameran florikultura bertaraf internasional, Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) 2022 tengah berlangsung. Ajang tersebut telah berlangsung sejak 14 Oktober 2022 lalu dan diselenggarakan hingga 16 Oktober, hari ini. 

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Harga Tiket Bioskop PALMA XXI Palangka Raya, Minggu 16 Oktober 2022

Dalam ajang pameran tersebut terdapat 110 tenant tanaman hias turut berpartisipasi meramaikan ajang tersebut.

Sebagai informasi, florikultura adalah salah satu cabang ilmu holtikultura yang berfokus pada pembudidayaan tanaman berbunga dan tanaman hias.***

Editor: Amelia Noviyanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler