selanjutnya Ustadz Abdul Somad menerangkan, seandainya tidak bisa mengucapkan lafadz niat dengan bahasa arab, maka diperbolehkan mengucapkannya dalam bahasa Indonesia atau bahasanya sendiri, seperti:
“aku berniat puasa qadha esok hari karena Allah Ta’ala”
Lebih jauh UAS menjelaskan bahwa ketika ingin mengqadha puasa Ramadhan dengan digabung dengan puasa sunah lain maka tetap diniatkan dengan niat puasa qadha.
“Bapak ibu yang qadha puasa hari kamis,qadhanya dapat, puasa kamisnya dapat, puasa rajabnya dapat, tapi niatnya qadha” jelasnya.
Dengan diniatkan untuk mengqadha puasa Ramadhan maka pahala puasa sunnah yang lain pun akan didapatkan, namun apabila diniatkan untuk puasa sunnah maka tidak akan mendapatkan pahala puasa qadha.
“Tapi kalau niatnya cuma puasa kamis, tidak dapat qadha, kalau niat qadha otomatis dapat puasa kamis dan otomatis dapat puasa sunnah rajab” ucap UAS menambahkan.***