"Beliau banyak mengajarkan secara langsung kepada kita, amalan spesifik yang banyak dikerjakan oleh Rasulullah SAW, yaitu berpuasa," tutur UAH.
Sementara sahabat ada yang merasa heran karena di bulan rajab beliau juga terbiasa berpuasa. Sementara pada bulan Sya’ban bahkan beliau berpuasa lebih banyak lagi.
Ketika ditanya oleh sahabat tentang amalan tersebut, beliau mengatakan bahwa bulan Sya’ban itu adalah bulan agung yang memiliki keistimewaan.
Seperti halnya bulan Rajab yang memiliki keistimewaan dan juga bulan Ramadhan yang lebih Istimewa lagi.
Rasulullah mengatakan bahwa yang membuat bulan Sya’ban istimewa adalah bahwa pada bulan Sya’ban seluruh amal manusia langsung sampai kepada Allah SWT.
UAH menjelaskan walaupun Allah Maha Mengetahui dalam artian tanpa Malaikat melaporkan kepada-Nya, Allah SWT telah mengetahui amalan yang diperbuat manusia.
Namun di bulan Sya’ban Malaikat akan langsung melaporkan kepada Allah, dan hal tersebut merupakan suatu keistimewaan.
Sehingga Nabi Muhammad SAW ingin dalam keadaan berpuasa ketika amalannya langsung dilaporkan kepada Allah SWT.
"Aku ingin ketika dilaporkan amal Ku pada Allah SWT, Aku sedang berpuasa," ucap UAH ketika menerangkan Hadits Nabi tersebut.***