Network
PORTALKALTENG - Bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di kota Palangkaraya beberapa hari terakhir berdampak terhadap tertundanya pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di 3 sekolah dasar (SD).
“Sampai saat ini ada tiga SD yang melaporkan kepada kami, untuk menunda pelaksanaan ANBK gelombang pertama hal tersebut dikarenakan bencana banjir itu sendiri yang tidak memungkinkan bagi sekolah tersebut untuk melaksanakannya,” kata Winarso, Kepala Bidang Pembinaan SD, Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya.
Ketiga SD/sederajat di kota Palangkaraya ini tidak dapat melaksanakan ANBK, akibat meningkatnya debit air sehingga menggenangi ketiga sekolah tersebut.
Baca Juga: China Menjadi Negara Terkaya di Dunia Salip Amerika Serikat
Ketiga Sekolah Dasar yang menunda pelaksanaan ANBK tersebut di antaranya SD Negeri 1 Bereng Bengkel, SD Negeri 8 Pahandut, dan SD Negeri 1 Tumbang Rungan.
Pelaksanaan ANBK 2021 terbagi dalam empat gelombang, gelombang pertama dilaksanakan pada 15-16 November, gelombang kedua 17-18 November, gelombang tiga 22-23 November, dan gelombang empat 24-25 November.
Di kota Palangkaraya sendiri terdapat 120 SD/sederajat dengan jadwal yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan.
Baca Juga: BMKG keluarkan Peringatan Gempa di Sekitar Wilayah Bengkulu Utara tidak Berpotensi Tsunami
Dari 120 120 SD/sederajat tersebut, 83 SD/sederajat yang melaksanakan ANBK secara mandiri, 37 sisanya menumpang dan 3 ditunda.
