PORTAL KALTENG - Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo mengatakan, diperlukan kolaborasi struktural, dalam menangani permasalahan stunting di provinsi setempat. Perlu ada komitmen bersama agar penanganan permasalahan stunting dapat berjalan dengan baik.
"Menangani stunting bukan hanya tugas pemerintah saja. Perlu ada keterlibatan komponen masyarakat didalamnya. Agar segala upaya dapat maksimal, tentunya ini harus di kolaborasikan," katanya belum lama ini.
Wagub menuturkan, optimalisasi penanganan stunting dapat berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut disampaikannya saat diwawancarai awak media, belum lama ini.
Baca Juga: Vaksinasi Rendah Faktor Utama Kotim Masih PPKM Level 3
Permasalahan stunting menjadi salah satu yang harus diselesaikan untuk mencapai pembangunan SDM yang berkualitas, dinamis, terampil serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknolog (IPTEK).
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang optimal. Hal tersebut sebagai dampak dari kekurangan gizi secara kumulatif.
Sehingga dampaknya anak terlalu pendek untuk usianya diikuti dengan penurunan kemampuan kognitif dan resiko tinggi di masa depan mengalami berbagai komplikasi penyakit.
Baca Juga: Penduduk Usia Kerja di Kalteng Bertambah
Masalah stunting pada anak ketika di masa depan apabila sudah memasuki usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang tidak kompetitif. Fokus wilayah untuk mensukseskan program penanganan stunting harus didukung juga oleh anggaran yang cukup dalam pelaksanaannya.